Kabar Bima

SMS ‘Dusta’, Merenggut Lima Nyawa di Lombok

308
×

SMS ‘Dusta’, Merenggut Lima Nyawa di Lombok

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- “Agar hati2, Pesan dri KAPOLRES MATARAM tolong sebarkan sms ini ke semua org. Ini kejadian nyata dan jgn di remehkan. Mereka mencari korban sebanyak 400 org tua,muda maupun anak2 untuk mengambil alat2 dlm anggota tubuh/organ tubuh manusia. Ciri2 org trsbt memakai mobil avanza DH 1857, Motor satria hitam DH 1011, Motor Revo merah DH 3838, Mio merah pengendaranya bertato penuh badan. Ciri2 yg sangat menonjol adlh tato kawat duri”. Demikian redaksi Short Massage Service (SMS) , yang beredar di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat dan dinilai ‘dusta’ yang akhirnya merenggut nyawa orang tak berdosa.

SMS 'Dusta', Merenggut Lima Nyawa di Lombok - Kabar Harian Bima
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SH, S.IK. Foto: Bin Kalman

Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, SH, S.IK, yang ditemui Kahaba, Selasa, 23 Oktober 2012 pagi ini, di kantor Pemerintah Kota Bima menjelaskan bahwa SMS itu dinilai tidak jelas. Diakuinya, Minggu-Senin malam, 21-22 Oktober 2012 kemarin, dampak SMS tersebut, lima nyawa di Lombok, terenggut di tangan massa yang mudah terprovokasi. “SMS itu sangat meresahkan dan tidak jelas pula sumbernya,” kata kumbul.

SMS 'Dusta', Merenggut Lima Nyawa di Lombok - Kabar Harian Bima

Ia menegaskan bahwa SMS itu bernilai teror dan kejadiannya pun belum ada. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki perihat tersebut. Kumbul mengakui, banyak SMS seperti itu dikirim ke personil kepolisian. Ketika coba dihubungi kembali, ternyata nomor tersebut tidak aktif. “SMS itu jangan ditanggapi dan dilanjutkan ke orang lain,” imbuh Kumbul yang ditemui wartawan usai pertemuan Kantibmas di aula Pemkot Bima.

Ia menyarankan, jika ada SMS seperti itu yang beredar di masyarakat, maka secepatnya dilaporkan ke kantor kepolisian terdekat. Masyarakat jangan mudah diprovokasi. Karena SMS yang tidak jelas itu, lima orang di Lombok meninggal dunia akibat dihakimi massa seperti di Polsek Kediri, dua orang di Lombok Barat dan di Narmada.

“Kematian itu disebabkan isu dari SMS yang tidak jelas. Masyarakat yang melihat orang tidak di kenal, lalu menuduh seperti orang yang yang dicirikan dalam SMS tersebut. Akhirnya, masyarakat yang mudah diprovokasi seketika itu menghakimi hingga meninggal dunia,” katanya.

Kumbul berharap, masyarakat agar selalu menjaga kondisi Keamanan dan ketertiban yang ada. Dan saat ini telah meredar klarifikasi SMS dari Kapolda NTB yang berisi, “Saudaraku, jgn mudah percaya pd SMS yang tidak jelas sumbernya apalagi menyebarluaskan hal tsb sama dengan mendukung pelaku kejahatan dalam menimbulkan keresahan”.

SMS Kapolda pun menghimbau untuk saling menyayangi jiwa sesama dengan tidak menghakimi seseorang yang belum jelas kesalahannya akibat dari isu penculikan. “Sudah banyak korban yang tak bersalah,” demikian pesan singkat yang diterima nomor redaksi Kahaba. [BK/BM]