Kabar Bima

Kadinsosnaker: Saya Siap Dipanggil Panwaslu

209
×

Kadinsosnaker: Saya Siap Dipanggil Panwaslu

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kepala Dinas Sosial dan Tanaga Kerja (Kadisosnaker) Kota Bima Drs. H. Muhidin membantah secara tegas pembagian Sembako yang dilakukan jajarannya di Lingkungan Bonto Kelurahan Kolo pada hari minggu lalu bernuansa politis. Ia pun mengaku siap untuk memberikan penjelasan langsung kepada Panwaslu kota Bima jika sewaktu-waktu dirinya dipanggil.

Panwaslu Kota Bima adakan fit and propper test untuk calon Panwascam
Panwaslu Kota Bima

Bantahan ini disampaikannya di kantornya pada Kamis (14/3/2013) pagi. Kepada sejumlah juru media, H. Muhidin menjelaskan, bantuan kepada warga nelayan di Lingkungan Bonto kelurahan Kolo Kecamatan Asakota adalah murni merupakan program pemerintah bagi masyarakat miskin khususnya yang berprofesi sebagai nelayan yang saat ini tidak dapat melaut karena cuaca buruk. Program tersebut dikatakannya merupakan program rutin yang berjalan tidak hanya untuk tahun 2013 ini.

Kadinsosnaker: Saya Siap Dipanggil Panwaslu - Kabar Harian Bima

”Itu rutin dilakukan setiap tahun, murni bantuan pemerintah untuk warganya tidak ada nilai politis,” tukas H. Muhidin.

Ia juga membantah kebenaran informasi yang beredar yang menyebutkan dalam paket bantuan sembako untuk 220 orang nelayan itu diselipkan lembaran stiker untuk mendukung salah satu pasangan bakal calon. “Tudingan itu sangat tidak benar, tidak mungkin saya memasukan stiker dalam paket itu,” bantahnya.

Begitupun mengenai lokasi pembagian dikatakan disalah satu posko pemenangan itu juga sangat tidak benar. Lokasi pembagian sembako itu dikatakannya dipusatkan pada salah satu rumah warga setempat yang dipilih berdasarkan kesepakatan seluruh warga dan tokoh masyarakat sebelumnya.

Lanjutnya, atas masalah ini dirinya siap untuk menghadiri panggilan Panwaslu dan memberikan penjelasan secara langsung. Bahkan ia siap untuk menghadirkan 220 orang warga yang kemarin menerima bantuan untuk menjadi saksi bahwa pembagian sembako itu tidak seperti yang dituding dalam berbagai pemberitaan. [BS]