Kabar Bima

Selama UN, Jangan Ada Pembagian Kunci Jawaban

240
×

Selama UN, Jangan Ada Pembagian Kunci Jawaban

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Ujian Nasional (UN), bagian dari evaluasi akhir yang tertuang dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, hari ini (16/4), siap di gelar serentak di Indonesia. Di Kota Bima-NTB, ribuan Pelajar SMA/MA/SMK dipastikan sangat siap melaksanakan UN di sekolahnya masing-masing.

Kepala Seksi Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Bima, Drs. Abdul Azis, M.Pd mengungkapkan, Ujian Nasional (UN) SMA se-derajat tahun ajaran  2012 di Bima, akan diikuti siswa SMA sebanyak 1.995 orang, siswa SMK sebanyak 1.065 orang, dan siswa MA 640 orang.

Selama UN, Jangan Ada Pembagian Kunci Jawaban - Kabar Harian Bima
Selama UN, Jangan Ada Pembagian Kunci Jawaban - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Azis menambahkan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh kepala sekolah untuk melakukan pendalaman materi pelajaran yang akan dimasukkan dalam UN 2012. ”Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan UN utama tingkat SMA/sederajat digelar pada 16-19 April 2012,” paparnya saat penerimaan soal ujian, di Mapolres Bima kota, Sabtu (14/4) lalu.

Sedangkan untuk UN susulan untuk tingkat SMA/sederajat, kata dia, dijadwalkan pada 23-26 April 2012, jelas Azis.

Pantauan Kahaba di beberapa SMA di Kota Bima, SMA 1 Kota Bima misalnya, persiapan UN sudah disiapkan pihak panitia. Deretan kusi dan meja serta nomor ujian, tertata rapi di seluruh ruangan kelas yang ada. Kondisi yang sama pun terlihat di MAN 2 Kota Bima.

“Semua persiapan UN sudah Kami atur dan rapikan. Kami sudah siap menggelar UN besok (hari ini, red),” ujar Mutlak, S.Pd, panitia UN di MAN 2 Kota Bima.

Pemerhati pendidikan, Drs. Anwar H. Muhammad, yang di hubungi kahaba, sangat berharap UN tahun ini dilangsungkan secara jujur dan profesional. Jangan ada lagi rumor yang berkembang saat ujian terjadi pembagian kunci jawaban. Hal ini, selain menghasilkan UN yang cacat, juga akan berpengaruh buruk pada psikologi siswa ketika melanjutkan studinya, karena lulus dari hasil ketidakjujuran.

“Saya harapkan, Ujian Nasional di Kota maupun di Kabupaten Bima berjalan sesuai aturan yang telah ditentukan, jangan ada ‘main mata’ antara peserta dan panitia ujian. Tak ada nikmat sesuatu yang di makan, bila cara menghasilkannya bukan dari karya dan hasil keringat kita sendiri,” harap Ketua Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Bima ini. [BM]