Kabar Bima

Selama 16 Tahun, Rahmat Derita Hidrosefalus

279
×

Selama 16 Tahun, Rahmat Derita Hidrosefalus

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.-  Sungguh malang nasib Rahmat Fadilah, diusianya yang menginjak ke 16 tahun, putra pasangan suami istri Haerul Anwar dan Halimah warga Lingkungan Rabantala Kelurahan Matakando ini hampir menghabiskan seluruh masa usianya di atas pembaringan. Akibat penyakit pembengkakan karena cairan di kepala (Hidrosefalus) saat berumur empat bulan, praktis ia tak bisa beraktifitas selayaknya remaja sebayanya.

Rahmad Fadillah Hydrocepalus
Rahmat Fadilah, warga Kelurahan Matakando Kota Bima  selama 16 tahun menderita penyakitHydrocepalus. Foto: Dedi

Saat Kahaba berkunjung di kediamannya di RT 07 RW 04 Kelurahan matakando Sabtu (23/3), Rahmat terbaring kaku di pembaringannya, di ruang depan rumah panggung enam tiang yang didiaminya. Kepalanya membesar lebih dari ukuran normal, matanya pun sulit terpejam. Ia tak bisa duduk, berdiri, bahkan menggeser posisi tidurnya. Seluruh anggota badannya mengecil dan tak dapat digerakkan lagi selayaknya manusia normal.

Selama 16 Tahun, Rahmat Derita Hidrosefalus - Kabar Harian Bima

Asmah nenek dari Rahmat mengungkapkan dirinya hanya bisa pasrah atas apa yang dialami cucunya tersebut. Diceritakannya, dari 16 tahun massa hidupnya, Fadilah hanya empat bulan menikmati kehidupan secara normal. Pada tahun 1997, awalnya seperti biasa layaknya bayi biasa ia mengalami demam hebat. Namun lama-kelamaan terjadi pembengkakan pada bagian kepala, kian lama kian membesar hingga saat ini.

Lagi-lagi kondisi ekonomi keluarga menjadi hambatan keluarga itu mengupayakan kesembuhan rahmat.  Diakui Asmah, Rahmat pernah diupayakan berobat ke RSUD Bima. Pihak Rumah Sakit setempat yang tak mampu menangani Rahmat lantas mengarahkan keluarga untuk merujuk anak itu ke Mataram. Mengingat kondisi ekonomi keluarga itu, niat mengusahakan kesembuhan Rahmat kandas dan ia pun merelakan buah hatinya dirawat sebisanya di rumah.

Asmah berharap adanya uluran bantuan dari dermawan, terlebih Pemerintah untuk pengobatan anaknya. “Kami tidak mampu untuk melanjutkan pengobatan ke Mataram, jika saja kami punya uang, kami akan melanjutkan perawatan seperti yang disarankan Rumah Sakit,” ujarnya ibu Rahmat itu.

Seperti yang dikutip dari aans.or, Hidrosefalus adalah penyakit membesarnya kepala akibat gangguan aliran cairan dalam otak. Gangguan itu menyebabkan cairan tersumbat dan bertambah banyak, selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.

Penanganan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan operasi membuka urat atau saluran yang tersumbat. Atau, membuat saluran baru agar cairan yang berada di kepala bisa dialirkan dengan lancar atau dikeluarkan dari dalam tubuh. [BS]