Kabar Bima

Lapak PKL Sembrawut, Salah Pedagang Sendiri

240
×

Lapak PKL Sembrawut, Salah Pedagang Sendiri

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Menyikapi sorotan masyarakat terkait keberadaan lapak ‘resmi’ pedagang di Lapangan Pahlawan Raba yang merusak estetika ruang publik, Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian (Koperindag) Kota Bima, Drs. Kaharudin mengatakan tak indahnya lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dibangun di Lapangan Pahlawan Raba bukan karena tidak diperhatikan oleh Pemerintah Kota Bima, melainkan kurangnya kesadaran pengguna lapak sendiri.

Lapangan Pahlawan Raba ditanami padi. Foto: Faha
Salah satu bagian lapangan Pahlawan ditanami padi.  Foto: Faha

Kaharudin yang ditemui di tempat kerjanya mengungkapkan, puluhan lapak pedagang kaki lima yang diresmikan oleh  Menteri Koperasi dan UKM bertepatan dengan HUT Kota Bima tahun lalu itu dikatakannya selalu dikontrol keberadaannya oleh Pemkot Bima melalui instansi yang dia pimpin. Bahkan dirinya selalu mengingatkan kepada para PKL untuk tetap menjaga kebersihan dan nilai estetikanya.

Lapak PKL Sembrawut, Salah Pedagang Sendiri - Kabar Harian Bima

“Kami selalu mengontrol dan ingatkan. PKL saja yang kesadarannya kurang. Masa harus diingatkan terus. Mestinya mereka bisa menjaganya dengan baik,” ujarnya Selasa (26/3/2013).

Kaharudin mengungkapkan, tujuan awal pemerintah melakukan penataan ulang Lapangan Pahlawan dengan menyediakan space untuk para pedagang di sisi barat dan timur lapangan adalah untuk memperindah lokasi tersebut sekaligus memberikan akses bagi peningkatan perekonomian masyarakat.

Karenanya, ia sangat menyesalkan kotor dan sembrawutnya kondisi lapak para PKL di lokasi itu. Padahal menurut Kaharudin, untuk menggelar usaha di lapangan itu para PKL tidak membayar sewa. Selain itu instalasi listrik juga didapatkan secara cuma-cuma dan para pedagang tinggal membayarnya iurannya per bulan.

Kendati demikian, pihaknya tidak ada bosan mengingatkan kepada PKL untuk tetap menjaga kebersihan lapaj tersebut. Agar dari jauh, pandangannya tidak seperti tempat pengungsian. “Pemerintah juga tidak minta yang aneh-aneh. Hanya kebersihan dan keindahan lapak tetap terus di jaga, itu saja,” katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah lapak semi permanen pedagang yang berdinding terpal di sisi barat dan timur Lapangan Pahlawan Raba sama sekali tidak sedap dipandang mata. Yang lebih mengejutkan lagi, pada salah satu bagian lapangan yang bersejarah itu terlihat hamparan tanaman padi yang kini mulai menguning [BS]