Internasional

Laporan WWF: Lingkungan Bumi Semakin Buruk

305
×

Laporan WWF: Lingkungan Bumi Semakin Buruk

Sebarkan artikel ini
Laporan WWF: Lingkungan Bumi Semakin Buruk - Kabar Harian Bima
Logo WWF/foto: antara.com

Inggris, Kahaba.- Kondisi lingkungan bumi semakin buruk. Degradasi ekosistem global terjadi sangat massif, demikian laporan resmi terbaru WWF, Selasa (15/05/12). Penggunaan energy karbon yang tak terkontrol, tren migrasi ke kota, hingga populasi yang membludak diyakini sebagai penyebabnya. Laporan WWF (World Wildlife Fund) ini sendiri terbit berkala dengan nama Living Planet Report. WWF merupakan organisasi non-pemerintah aktif bekerja untuk konservasi alam. Mereka memiliki jaringan dilebih dari 100 negara di dunia.

“Rio Earth Summit (pertemuan Negara-negara untuk lingkungan hidup) bulan depan adalah kesempatan yang baik. Laporan kami menunjukkan indikasi bahwa tak ada perubahan sama sekali sejak konferensi terakhr di Rio de jeneiro 1992 “, papar David Nussbaum,ketua WWF,UK kepada Guardian. Dalam laporan ini kebutuhan global untuk sumber daya alam naik dua kali lebih besar tiap tahunnya sejak 1996. Pada tahun 2030, diperkirakan akan dibutuhkan 2 planet bumi untuk mencukupi kebutuhan sumber daya alam hari ini!

Laporan WWF: Lingkungan Bumi Semakin Buruk - Kabar Harian Bima

Lebih lanjut, salah satu fakta yang paling mengkhawatirkan adalah pemananasan global akibat emisi karbon. secara umum pemanasan global naik hingga 40% dalam 20 tahun terakhir, dengan dua per tiganya terjadi dalam satu decade terakhir. Living Planet Report adalah laporan ilmiah tentang lingkungan hidup yang disusun oleh sejumlah ilmuwan. Adapun hasil penelitian WWF tersebut juga bekerja sama dengan Zoological Society of London dan Global Footprint Network. untuk versi lengkap laporan ini bisa di unduh di (wwf.panda.org)

Sejumlah langkah strategis dan penting wajib ditempuh sesegara mungkin. “konferensi PBB untuk perubahan iklim sangatlah krusial. Pertemuan ini dapat membuka jalan bagi perlindungan biodiversitas atau lingkungan hidup. Namun sayangnya cara kita hidup berefek lebih cepat daripada tindakan kita untuk menjaga planet ini,” tambah Nussbaum.

Aspek demografi (kependudukan) juga mengalami pergeseran signifikan. Tingkat hunian di kota-kota di dunia melonjak sekitar 45% dari jumlah awalnya sejak 1992. Disaat yang bersamaan masyarakat perkotaan menghasilkan jauh lebih banyak sampah karbon dari masyarakat desa. Hal ini dipicu oleh penggunaan kendaraan bermotor yang terus meningkat. Masih menurut WWF, kecukupaan air bersih juga kini mulai menjadi masalah pelik dibanyak belahan dunia. Kebutuhan air bersih mulai sulit akibat kebutuhan industrialisasi, populasi yang bertambah, serta kebutuhan di sektor pertanian.

Laporan ini haruslah menjadi peringatan bagi Negara negara di dunia. Focus perhatian umumnya tertuju pada industrialisasi yang sangat massif. Penggunaan energy minyak bumi dan batu bara telah lama diyakini sebagai sumber kerusakan lingkungan. Disamping itu masyarakat perlu mulai mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. [Guardian/WWF/AA]

Eksotik Komodo Mendunia - Kabar Harian Bima
Internasional

Manggarai Barat, Kahaba.- Wisata cagar alam Komodo, diakui menyimpan pesona yang mendunia. Butuh waktu sekitar dua jam lebih untuk sampai…