Kabar Bima

Warga Bima Antusias ‘Rekreasi’ di Atas Kapal Perang

301
×

Warga Bima Antusias ‘Rekreasi’ di Atas Kapal Perang

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kehadiran ribuan personil TNI di Bima beserta sejumlah armada tempurnya rupanya menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat kota Bima. Tiga Kapal Perang KRI Teuku Umar, Teluk Sengkuni dan KRI Gilimanuk yang lego jangkar di Pelabuhan Bima, sejak hari Kamis sampai Sabtu (18/5) kemarin telah dikunjungi oleh ratusan warga setempat bersama keluarga.

Warga Bima antusias 'rekreasi' di atas tiga kapal perang milik TNI yang sandar di Pelabuhan Bima.
Warga Bima antusias ‘rekreasi’ di atas tiga kapal perang milik TNI yang sandar di Pelabuhan Bima.

Tiga kapal perang tersebut memang sengaja dibuka aksesnya untuk masyarakat umum selama tiga hari. Kesempatan itu tentunya tidak disia-siakan oleh masyarakat Kota Bima yang berduyun-duyun mendatangi pelabuhan bima untuk dapat melihat secara dekat tiga unit kapal perang yang tengah lego jangkar di salah satu dermaga.

Warga Bima Antusias 'Rekreasi' di Atas Kapal Perang - Kabar Harian Bima

Warga yang datang, dari anak-anak  hingga orang tua terlihat  antusias menjadikan kapal dengan senjata berat itu sebagai tempat berfoto-foto. Bahkan awak kapal pun menjadi selebriti sesaat karena bayaknya warga yang meminta foto bersama.

Salah satu pengunjung, Faharudin yang diwawancara Kahaba mengaku, kedatangannya ke pelabuhan Bima memang hanya untuk melihat lebih dekat kapal perang yang ada. ”Inikan kesempatan langka, karena jarang ada kapal perang sandar di pelabuhan ini,” ujar warga Kelurahan Lewirato itu.

Selain untuk melihat secara dekat bentuk dan bagian-bagian dari sebuah kapal perang, kedatangannya hari itu bersama keluarga adalah untuk mengetahui kondisi persenjataan dan armada tempur TNI yang akan menjaga kedaulatan NKRI. Faharudin juga mengungkapkan, harusnya setiap tahun pemerintah menyediakan waktu bagi masyarakatnya untuk lebih dekat dan mengetahui seperti apa kapal perang yang dimiliki negaranya.“Rekreasi sekaligus sebagai sarana edukasi,” tambahnya.

Sementara salah satu awak kapal perang diwawancara, Prada Laut Roman, menceritakan sedikit tentang tiga kapal tesebut. KRI Teuku Umar dengan nomor lambung 385 merupakan salah satu kapal satuan perusak (korvet) milik TNI AL yang dilengkapi dengan persenjataan anti serangan udara yaitu meriam 300 MM sekaligus memiliki kemampuan anti kapal selam.

Selain itu kapal sepanjang 75.2 meter ini juga dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo, dua peluncur rudal SA-N-5, yaitu rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat dan rudal anti-kapal yang datang. “Dengan tiga mesin diesel yang dimiliki kapal ini mampu melaju dengan kecepatan kecepatan beroperasi 24 knot,” papar Roman.

Sementara untuk dua kapal lainnya, KRI Teluk Gilimanuk dan KRI Teluk Sengkuni digunakan sebagai kapal angkut dan pendaratan pasukan serta alat perang darat. Kapal-kapal ini merupakan bagian dari sistem pertahanan laut yang dimiliki Indonesia yang berpangkalan di Jakarta (Armabar) dan  Surabaya sebagai pangkalan Armada Timur (Armatim). [BS]