Kabar Bima

Diteriaki Maling, Mahasiswa Babak Belur Dimassa

244
×

Diteriaki Maling, Mahasiswa Babak Belur Dimassa

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.-  HF (25) warga Kecamatan Sape,  babak belur dihakimi warga pada Sabtu (20/7) pukul 21.20 wita kemarin di RT 10 RW 04 lingkungan Waki Kelurahan Monggonao. Sebelumnya ia diteriaki maling oleh orang yang mengaku suami dari wanita dipacarinya.

Ilustrasi. Gambar: tempo.co
Ilustrasi

Pemuda yang diduga mahasiswa salah satu kampus di Kota Bima itu babak belur sehingga terpaksa dilarikan ke Puskemas Asakota. Ia karena mengalami luka serius pada bagian kepala akibat dihakimi oleh ratusan warga. Untungnya ia berhasil diselamatkan oleh warga lain sebelum diamankan sejumlah petugas kepolisian.

Diteriaki Maling, Mahasiswa Babak Belur Dimassa - Kabar Harian Bima

Diduga keributan itu bermula dari permasalahan asmara antara korban dengan suami teman wanitanya. Korban HF awalnya didatangi oleh kekasihnya yang rupanya masih dalam status perkawinan dengan orang lain. Mengetahui terjadinya perselingkuhan, suami dari teman wanita korban kemudian terlibat perkelahian dengan korban.

Permasalahan ini kemudian sempat akan diselesaikan di kediaman Syafrudin, ketua RT 07 RW 04. Namun dilokasi itu, HF diteriaki maling oleh lawannya sehingga memancing datangnya ratusan warga lainnya yang berniat menghakimi korban.

Melihat gelagat buruk, korban kemudian berupaya melarikan diri dari kejaran warga. Namun naasnya, ia tertangkap dan menjadi bulan-bulanan warga setempat yang marah.  “Mendengar teriakan tersebut sontak warga kaget dan melakukan pengejaran,”hanya yang saya tahu,” ujar M Ali, salah seorang warga setempat kepada Kahaba.

Usai keributan mereda, berdasarkan pantauan Kahaba, barulah para warga mengetahui kalau pemuda yang dipukuli itu merupakan korban kesalahpahaman. HF kemudian dievakuasi oleh polisi dari salah satu rumah warga. Tidak ada reaksi lanjutan dari warga setempat saat proses evakuasi itu dilakukan.

Sementara Kapolsek Rasanae Barat, AKP Nurdin yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan, untuk informasi awal kejadiannya bukan pencurian, tetapi masalah awalanya dugaan perselingkuhan yang kemudian didapati oleh suami dari wanita. Mengenai status wanita apakah telah bercerai dari suaminya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Saat diwawancarai, Nurdin mengaku belum mengetahui identitas korban dan berjanji akan melakukan penyelidikan mendalam atas insiden ini. [BS]