Kabar Bima

Wanita Korban ‘Kos Berdarah’ di Mande

316
×

Wanita Korban ‘Kos Berdarah’ di Mande

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Peristiwa tragis terjadi di kos-kosan Lingkungan Mande Satu Kecamatan Mpunda Kota Bima. Siti Safriani Umul Kulsum alias Riani (25), warga Lingkungan Sarata Kelurahan Paruga, tewas  tertembak pistol rakitan, Jumat (30/08/13). Korban mengalami luka tembak di dada kiri tembus punggung belakang. Korban meninggal dalam perjalanan ke RSUD Bima.

 Siti Safriani Umul Kulsum alias Riani (25), warga Lingkungan Sarata Kelurahan Paruga, tewas  tertembak pistol rakitan, Jumat (30/08/13).
Siti Safriani Umul Kulsum alias Riani (25), warga Lingkungan Sarata Kelurahan Paruga, tewas tertembak pistol rakitan, Jumat (30/08/13).

Belum diketahui pasti motif penembakan yang terjadi beberapa saat menjelang sholat Jumat ini. Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya berada dalam kamar kos yang terletak di belakang kampus STKIP Bima. Pelaku penembakan, dikabarkan kabur saat kejadian. Kini pelaku masih dalam pengejaran aparat Kepolisan Resort (Polres) Bima Kota.

Wanita Korban 'Kos Berdarah' di Mande - Kabar Harian Bima

Sumber Kahaba sekitar tempat kejadian perkara (TKP), menceritakan, peristiwa yang merenggut nyawa guru honor pada salah satu pondok pesantren di Kota Bima itu, terjadi Jumat (30/08/13) sekitar pukul 11.30 Wita. Kejadiannya begitu sporadis, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang mengagetkan dalam kamar kos nomor tiga di lingkungan Mande Satu. “Saya kaget tiba-tiba terdengar suara ledakan,” ujar Ifandi, salah satu penghuni kamar kos tempat peristiwa naas itu terjadi.

Mendengar ledakan yang mengagetkan itu, Afandi pun ke luar dan menegur penghuni kos sumber ledakan. Raut wajah diantara mereka dalam kos, dilihatnya panik dan ketakutan. “Saya tidak kenal dengan korban dan teman lelakinya. Begitupun identitas penghuni kamar, karena baru dua hari menghuni kos,” katanya.

Pemilik kos, H. A. Tahir, juga mengaku kaget dengan suara ledakan itu. Hanya saja, tidak mengetahui pasti masalah dan kejadiannya. Saat mendatangi kamar kos sumber ledakan, dia tidak melihat lagi penghuninya. “Identitas penyewa kos saya tidak terlalu kenal, karena baru dua hari masuk dan belum menyerahkan salinan KTP,” ucapnya. “Sepengetahuan saya, kalau tidak salah dia (penghuni kos, red) dipanggil Rio,” lanjut Tahir mengingat-ingat.

Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, yang dikonfirmasi sejumlah wartawan, mengaku belum mengetahui motif penembakan itu. Untuk sementara pihaknya menyimpulkan korban tewas akibat luka dari tembakan senjata api (Senpi) rakitan oleh rekannya.

Untuk mengungkap motif sebenarnya, Kumbul mengatakan masih dilakukan pendalaman. Dua saksi sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif di Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim). “Kita dalami dan lakukan olah TKP dulu,” katanya. [T/BS]