Kabar Bima

Diduga Karena PIL, Ibu Aniaya Anak Kandung

242
×

Diduga Karena PIL, Ibu Aniaya Anak Kandung

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Bagai petir yang menyambar. Seperti itulah perumpamaan yang melanda keluarga IS (37), seorang Ibu yang juga pemilik Toko SMA (bangunan berlantai tiga yang terletak di kawasan pasar senggol Kelurahan Sarae Kota Bima).

Ilustrasi
Ilustrasi

Pasalnya, IS diduga sering menganiaya anak kandungnya lantaran mengenal Pria Idaman Lain (PIL). Ibu tiga anak itu akhirnya pun dilaporkan secara resmi ke Kepolisian Resort Bima Kota atas laporan anak kandungnya sendiri, M. Tazkis (15) dan Ratu Saharbanun (11).

Diduga Karena PIL, Ibu Aniaya Anak Kandung - Kabar Harian Bima

Kepada Kahaba, M Tazkis alias Zaki menuturkan, dirinya dalam beberapa bulan terakhir ini sering terlibat cekcok dengan Ibunya. Tak ayal, Kata Zaki, Ibundanya sering memaki dan memukulinya.

“Saya tak tahan dengan perlakuan mama yang sering ringan tangan kepada Saya dan adik-adik Saya. Kejadian tadi malam adalah puncak bahwa kekejaman begitu terasa diperlakukan oleh seorang ibu kandung. Pernah juga Adik Saya yang paling kecil (M. Alfayor/7) dikurung oleh mama di kamar mandi,” keluhnya.

Sebelumnya, cerita Zaki, Selasa malam, 15 Oktober 2013, dirinya yang saat itu sedang berada bersama temannya di rumah terlibat cekcok dengan ibunya. “Saya di lempar pakai batu bata dan untung saja tidak kena. Pakaian Saya pun langsung dimasukkan ke dalam plastik dan Saya diusir oleh mama dari rumah,” tuturnya.

Saat ini, lanjut Zaki, karena tak tahan sering diperlakukan kasar, dia dan Adiknya melaporkan Ibundanya ke polisi. “Sebelumnya, Mama tak seperti ini. Setelah mengenal cowok lain, perlakuan mama sudah sangat berbeda terhadap kami,” imbuh Zaki yang saat ini sedang berada di salah satu penginapan di Kota Bima.

Menurut Zakir, dirinya dulu bersekolah di SMA Taruna Magelang-Jawa Timur. Kedua orangtuanya memang sudah pisah (cerai) sejak tahun 2009 lalu. Sejauh ini, kehidupan berjalan normal dan ketiganya tinggal bersama ibunya. Karena sakit, Zaki harus pindah ke Bima dan melanjutkan studinya di SMAN 2 Kota Bima. “Mama berubah karena mengenal sosok lelaki lain dan perhatiannya sudah sangat kasar. Tidak ada yang benar apa pun yang kami lakukan di matanya. Keadaan ini terjadi setelah bulan puasa kemarin,” curhat Zaki pada Kahaba.

Senada dengan Zaki, anak kedua IS, Ratu Suharbanun (11) yang saat ini sedang bersama kakaknya mengaku sedih dan sangat kecewa dengan perlakuan ibundanya akhir-akhir ini. Tampak luka lebam di mata anak kelas 2 di SDN 02 Kota Bima itu. “Semalam saya di tendang oleh Mama, karena saya meminta Mama jangan kawin lagi. Jidad Saya di pukul dengan gantungan dan sebelah mata Saya lebam karena ditendang,” tutur anak yang akrab di sapa Nazwa ini.

Kata Nazwa, akhir-akhir ini mama memang dekat dengan seorang cowok. “Saya kadang melihat cowok itu membawa makanan ke rumah. Bahkan waktu pulang dari Dompu (di rumah nenek), lelaki itu membututi dan sambil menelepon mama untuk hati-hati di dalam mobil. Intinya, kami tak ingin Mama menikah dengan cowok itu. Mungkin karena itu, Mama kecewa dan sering memukuli Kami,” cerita Nazwa.

Kenapa Nazwa lapor Mama ke Polisi? Anak itu menjawab karena kasih sayang mamanya sudah tak ada lagi. “Mama sudah kasar dan tak segan-segan memukul bila kata-kata Saya menyinggung perilakunya. Kalau ada masalah kecil pasti diperbesar. Dan Saya sering disiksa oleh mama,” tutur gadis cilik itu dengan lugasnya.

Sambung Nazwa, pernah dirinya bertanya pada mamanya yang saat itu hendak keluar rumah. Namun, mamanya tak menggubris seolah beban dan tanggung jawabnya sebagai orang tua sudah tak ada lagi.

Akhirnya, Nazwa dan Zaki yang semalam (Selasa malam, 15/10/13) di usir oleh mamanya, menelepon Bapaknya untuk menjemput. Perlakuan IS ini pun akhirnya menjadi catatan pengaduan dugaan tindak pidana penganiayaan, kekerasan dalam rumah tangga maupun kekerasan terhadap anak yang sedang ditangani pihak Polres Bima Kota.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Bima Kota, AKP Agus Dwi Ananto membenarkan adanya laporan polisi bernomor 13/587/X/2013/Reskrim dugaan penganiayaan yang dilakukan terlapor IS terhadap anak kandungnya.

Menurut Agus, laporan pengaduan ini akan ditindaklanjuti dan menjadi atensi pihaknya, mengingat kekerasan yang dilakukan ini terhadap anak di bawah umur. “Sementara ini, akan kami dalami dan dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Ada pun keterlibatan pihak lain, kita pun akan mendalaminya. Dan korban Nazwa, sudah dilakukan visum di Rumah Sakit,” kata Agus di ruangannya, Rabu, 16 Oktober 2013.

Sementara itu, IS yang didatangi Kahaba di Toko SMA, Rabu siang, 16 Oktober 2013, tak bisa ditemui untuk dikonfirmasi lebih lanjut. Terlihat toko megah yang menjual berbagai macam jenis kain dan pakaian itu masih ditutup. [BM]