Kabar Bima

Kasus Ibu Aniaya Anak Kandung Diproses Penyidik PPA

246
×

Kasus Ibu Aniaya Anak Kandung Diproses Penyidik PPA

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Kasus dugaan penganiayaan dan pengusiran anak kandung yang dilakukan IS (37), kini dalam penyelidikan Kepolisian Resort (Polres) Bima Kota. Kasus yang terungkap dari pengakuan korban (tiga anak pelaku), ditangani penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal TSat Reskrim Polres Bima Kota.

Ilustrasi
Ilustrasi

Informasi yang dihimpun di satuan setempat, kasus tersebut masih dalam tahap awal penyelidikan. Penyidik sedang mengumpulkan keterangan dan informasi dari sejumlah saksi, termasuk korban. “Tahap penyelidikan awal, kami meminta keterangan saksi-saksi, termasuk tiga korban,” kata Kaur Reskrim, M. Yamin, Senin (21/10/13).

Kasus Ibu Aniaya Anak Kandung Diproses Penyidik PPA - Kabar Harian Bima

Pantauan Kahaba di Bagian PPA Sat Reskrim Polres Bima Kota, tiga korban yang merupakan anak kandung pelaku, datang memenuhi panggilan penyidik untuk diambil keterangan. Anak sulung pelaku yakni M. Takzis alias Zaki (15 thn) datang lebih dahulu mengenakan seragam SMA sekitar pukul 11.00 Wita. Tidak berselang lama, dua korban yang juga anak kandung pelaku masing-masing Ratu Saharbanun alias Nazwa (11 thn) dan M. Alfayor (7 thn) tiba di Sat Reskrim bersama bapaknya.

Nazwa dan Alfayor juga mengenakan seragam sekolah. Mereka datang memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan keterangan usai jam belajar. Tiga korban yang masih polos ini pun dituntun ke ruang penyidik PPA didampingi bapaknya.

Sebelumnya, IS yang juga pemilik Toko SMA di kompleks Pertokoan jalan Sultan Hasanuddin Kota Bima dilaporkan tiga anak kandungnya ke Polres Bima Kota atas dugaan penganiayaan. Tidak saja menganiaya, ibu ‘bejat’ itu juga mengusir anak kandungnya sendiri dari rumah.

Dugaan perselingkuhan disebut-sebut sebagai biang sang ibu berlaku kasar terhadap para korban. Sejak mengenal laki-laki lain, para korban mengaku perlakuan ibunya (pelaku) sudah berbeda. Kasih sayang sang ibu, sudah tidak layak dianggap sebagai ibu kandung. Kasar dan kerap memukul para korban.

Sementara itu, surat kabar Stabilitas yang terbit hari ini (Senin, 21 Oktober 20123), IS membantah tuduhan semua anak-anaknya itu dan menuduh ada pihak lain yang memprovokasi anak-anaknya. IS pun mengaku memang memukul anak-anaknya, namun semua yang dilakukan demi pembinaan dan mendidik anak kandungnya itu. Ia pun membantah prahara yang menimpa rumah tangganya lantaran dirinya dituduh selingkuh atau dekat dengan lelaki lain. [T]