Kabar Bima

Komisi II ‘Porotin’ Anggaran Randis Rp7,6 Miliar

192
×

Komisi II ‘Porotin’ Anggaran Randis Rp7,6 Miliar

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Dinilai terlalu gemuk, Komisi II DPRD Kabupaten Bima mencoret beberapa item anggaran pengadaan kendaraan dinas (Randis). Dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) yang diajukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima senilai Rp 20,9 miliar, Komisi II memangkasnya sebesar Rp7,6 miliar.

ilustrasi
ilustrasi

Pengurangan anggaran dilakukan saat agenda rapat klinis antara Komisi II dan Bagian Umum Setda Kabupaten Bima, Selasa (3/12).

Komisi II ‘Porotin’ Anggaran Randis Rp7,6 Miliar - Kabar Harian Bima

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bima, Sudirman Amin, SH, mengatakan, Komisi II sepakat mengurangi anggaran pengadaan Randis Pemkab Bima. Anggaran Rp 20,9 miliar untuk yang diajukan dalam R-APBD, terlalu besar. “Kita tunggu saat penyampaiannya nanti, ini baru tingkat komisi,” ujarnya, Rabu (04/12/13).

Saat rapat klinis bersama Bagian Umum Setda, kata Sudirman, plafon anggaran yang diajukan dalam R-APBD Tahun 2014 senilai Rp 20,9 miliar itu, diantaranya untuk pembelian mobil dinas (Mobdis) Camat, alat berat, dan mobil pemadam kebakaran. Komisi II merasa anggarannya terlalu besar, apalagi diperuntukan bagi mobil camat sebanyak delapan unit.

Menurut Sudirman, kondisi Mobdis Camat saat ini masih layak digunakan untuk penunjang kegiatan kedinasan.  Jika dibandingkan dengan Mobdis komisi-komisi di DPRD Kabupaten Bima yang sudah tidak dapat berfungsi, tidak dialokasikan anggarannya. “Mobdis yang sudah tidak bisa difungsikan tidak diganti, kok mobil camat yang masih baik malah dialokasikan anggarannya,” sindir Sudirman.

Kata dia, yang disetujui sesuai porsi anggarannya yaitu pengadaan kendaraan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan pembangunan. Seperti alat berat, mobil khusus bagi pencatatan kependudukan, dan mobil pemadam kebakaran.

Mengenai usulan anggaran untuk kegiatan festifal keraton senilai Rp10 miliar, diakui Sudirman belum final dibahas. Rencananya, akan dibahas bersama Dinas Pariwisata. “Kita lihat saja nanti dalam pembahasannya seperti apa. Tapi kemungkinan itu terlalu besar,” pungkasnya.

*DEDY