Kabar Bima

Kenang Tragedi Lambu Berdarah, Mahasiswa Konvoi dan Orasi

393
×

Kenang Tragedi Lambu Berdarah, Mahasiswa Konvoi dan Orasi

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Mengenang tragedi Lambu berdarah, gabungan mahasiswa Lambu Kabupaten Bima melakukan konvoi keliling sambil berorasi, Senin (23/12/13). Tragedi yang menewaskan sekitar empat warga Lambu dan ratusan luka-luka, terjadi 24 Desember 2011 silam saat ribuan warga Lambu yang dikoordinir Front Rakyat Anti-Tambang (FRAT) menduduki Pelabuhan Sape.

Demo Mengenang Tragedi Lambu. Foto: AGUS
Demo Mengenang Tragedi Lambu. Foto: AGUS

Pendudukan Pelabuhan Sape sebagai ekspresi warga Lambu yang menuntut Bupati Bima agar mencabut SK 188 (yang kemudian disebut dengan SK maut)  tentang pertambangan di wilayah Lambu.

Kenang Tragedi Lambu Berdarah, Mahasiswa Konvoi dan Orasi - Kabar Harian Bima

Pantauan Kahaba, gabungan mahasiswa Lambu memulai konvoi sekitar pukul 10.00 Wita. Sebelumya, mereka berkumpul di lapangan Temba Romba.

Dari lapangan yang memiliki nilai sejarah itu, iring-iringan kendaraan gabungan mahasiswa menyusuri akses jalan sejumlah desa kecamatan setempat. Pada titik akhir konvoi di Pelabuhan Sape sekitar pukul 12.00 Wita, gabungan mahasiswa Lambu berorasi mengenang tragedi Lambu berdarah.

Aksi teatrikal yang menggambarkan secara singkat bagaimana aparat Kepolisian melakukan tindakan represif terhadap warga saat insiden itu, juga diperagakan gabungan mahasiswa.  Sekitar pukul 13.30 Wita, gabungan mahasiswa mengakhiri aksinya dan kembali ke tempat awal, yakni lapangan Temba Romba. “Tragedi Lambu Berdarah menjadi catatan sejarah masyarakat Lambu. Maka itu, hari ini kami mengenangnya,” ujar aktivis FRAT, Adi Supriadi.

Aksi gabungan mahasiswa Lambu dijaga dan dikawal aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Lambu di bawah kendali Kapolsek, IPDA Sabri, SH. Konvoi dan orasi berlangsung aman. *AGUS