Kabupaten Bima, Kahaba.- Perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Bandara Sultan Salahuddin Bima, cuaca ekstrem di wilyah Pulau Sumbawa masih berpotensi terjadi. Itu diprediksi berdasarkan data cuaca yang dimiliki BMKG dan akan berlangsung selama tiga hari kedepan.
Bagian Prakirawan BMKG Wilayah Bandara Sultan Salahuddin Bima, Teguh Murdiantoro saat ditemui Rabu kemarin di ruangannya mengatakan, perkiraaan cuaca sekarang masih fluktuatif. Hujan dalam intensitas yang panjang masih bisa terjadi dan bahkan tidak selama tiga hari kedepan. “Kondisi cuaca di Pulau Sumbawa menurut data kami, tiga hari kedepan hujan disertai angin kencang. Tapi itu juga bisa tidak terjadi. Namun yang pasti, kita meminta kepada masyarakat Bima untuk tetap waspada,” ujarnya.
Kata dia, menurut data cuaca, selama tiga hari kedepan posisinya ada arus masuk dari awan berkumpul yang menyebabkan pertumbuhan awan semakin kuat, sehingga intensitas hujannya lama. “Selama tiga hari kedepan, cuaca cerah kemungkinan kecil. Hujan berpotensi terjadi, dengan durasi lama. Sementara petir dan angin kencang, juga bisa terjadi, hanya saja durasinya pendek,” jelasnya.
Untuk kondisi amergency atau darurat, menurut teguh, yakni tiga hari kedepan. Kondisi tersebut juga berpengaruh pada tinggi gelombang air laut. “Untuk wilayah pulau sumbawa, terhitung dari tanggal 21 Januari hingga tiga hari kedepan, gelombang tinggi sudah mencapai empat sampai lima meter. Dan itu berbahaya,” katanya.
Untuk itu, pihaknya tetap memperingatkan masyarakat nelayan untuk tidak melaut dan pihak pelabuhan untuk tidak membuka jalur penyebrangan kapal. Karena akan sangat membahayakan. Untuk masyarakat juga, karnea diperkirakan cuaca masih berpotensi ekstrim selama tiga hari kedepan, untuk berhati – hati dan waspada. Terutama pengendara, karena angin besar disaat hujan akan bisa terjadi.
*BIN
