Kabar Bima

Posko Bantuan Jauh, Warga Ngeluh

269
×

Posko Bantuan Jauh, Warga Ngeluh

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Warga Desa Sangeang, Ranggasolo, Hidi Rasa dan Tawali mengeluhkan penempatan posko bantuan yang jauh dari tempat korban terkena dampak debu vulkanik.

Ilustrasi
Ilustrasi

Posko bantuan yang seharusnya bisa melayani kebutuhan para korban erupsi Gunung Sangeang Api tersebut justru ditempatkan di Lapangan Desa Nipa Kecamatan Ambalawi, yang tergolong jauh dari para korban mengungsi.

Posko Bantuan Jauh, Warga Ngeluh - Kabar Harian Bima

Sejumlah warga berharap posko tersebut bisa direlokasi ke desa terdekat untuk memudahkan pelayanan. Sementara korban tidak pada satu tempat, tetapi menyebar ke desa terdekat tempat tinggal keluarga mereka.

“Jadi Sulit bagi kami menjangkau posko bantuan di Desa Nipa karena jaraknya cukup jauh,” ujar Erwin, Ketua Pemuda Desa Sangiang, Sabtu (31/5).

Menurut dia, warga mengungsi di Desa Nunggi dan desa terdekat lainnya. Jadi mobilisasi untuk mendapatkan bantuan menjadi sulit.

Tidak hanya itu, Erwin juga mengeluhkan soal minimnya bantuan yang disalurkan Pemerintah. Pada hari kedua pasca erupsi, hanya disalurkan masker dan mie instan dengan jumlah yang tidak mencukupi. Lalu, sebagian bantuan lainnya ditempatkan di posko. “Tidak mungkin kami harus bolak-balik mengambil bantuan di Nipa dengan kondisi seperti ini.

Lantaran kesal, lanjutnya, tim penanggulangan bencana yang datang sempat diusir sejumlah warga. Karena dinilai tidak berkonstribusi banyak untuk korban erupsi.

Warga lain, di Desa Rangga Solo, Azhar juga menyoroti belum adanya bantuan berarti yang disalurkan pemerintah. Padahal Desanya salah satu tempat terparah.

Kondisi itu memaksa Ia bersama semua keluarga mengungsi ke Desa Nunggi. Sementara warga lainnya, juga ikut mengungsi di rumah keluarganya masing-masing yang berada di desa terdekat.

Kata Azhar, intensitas debu vulkanik yang turun sehari pasca erupsi semakin tinggi. Dampaknya, semua warga di Desa Rangga Solo menghentikan aktivitas pekerjaan karena kuatir bahaya debu vulkanik.

“Tak ada yang bisa warga andalkan sekarang kecuali bantuan Pemerintah. Karena itu kami harapkan posko bantuan tidak hanya di Nipa saja, tetapi dibuat di Tawali dan Nunggi juga,” ujarnya.

*YUDHA