Kabar Bima

Pemkot Bima Dinilai tak Adil Terhadap Sebagian Media

234
×

Pemkot Bima Dinilai tak Adil Terhadap Sebagian Media

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Bima, Rafidin, S.Sos menilai, Pemerintah Kota Bima terkesan memberikan perhatian diskriminasi terhadap sejumlah media yang adaddi Kota Bima. karena selama ini, hanya media tertentu yang diberikan perhatian khusus.

Ilustrasi
Ilustrasi

Menurut dia, sebagai corong informasi pembangunan dan program pemerintah, eksistensi media di daerah sangat penting. Tanpa media, masyarakat tidak akan tahu program apa yang akan dilaksanakan pemerintah.

Pemkot Bima Dinilai tak Adil Terhadap Sebagian Media - Kabar Harian Bima

“Pemerintah harus melihat, media itu memiliki peran kontrol dan pengawasan,” ujarnya.

Menyikapi kondisi itu, Walikota Bima sebagai Kepala Daerah juga harus memberikan perhatian terhadap media, secara keseluruhan, bukan kepada media tertentu.

Mendurut dia, perhatiannya tidak saja soal anggaran, tapi upaya untuk mendorong tegaknya UU Pers dan peningkatan kapasitas wartawan. Tapi faktanya, Rafidin melihat perhatian itu sangat kurang sekali.

“Perhatian yang diberikan Walikota Bima hanya tercurah pada media tertentu saja, seperti media yang terbilang besar. Sementara media kecil yang tetap menjaga konsistensi dan kontrol dalam menjalankan tugas, tidak mendapat porsi perhatian yang berbeda,” kritiknya.

Lanjut Rafidin, kritik tersebut bukan ekspresi kebencian terhadap Pemerintah Kota Bima, tetapi lebih sebagai masukan agar kedepan bisa dibenahi.

“Tidak ada media yang dianak emaskan, karena peran media itu pada prinsipnya sama,” tegasnya.

Sementara itu, Walikota Bima yang dimintai tanggapan melalui Plt Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Gazali, S.Sos, menepis ada kesan media yang dianak emaskan.

Diakuinya tidak ada perlakuan khusus terhadap media tertentu dengan niat untuk meniadakan media lainnya.

“Hanya saja, memang ada porsi perhatian yang berbeda kepada media dengan pertimbangan melihat tingkat eksistensi media dalam menyampaikan informasi. Karena tidak semua media yang ada eksistensinya dalam menerbitkan berita sama,” tandasnya.

*Erde