Kabar Bima

DPC Patelki Bima Dibentuk

380
×

DPC Patelki Bima Dibentuk

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Para tenaga analis kesehatan, medis dan analis kimia Kota dan Kabupaten Bima, Minggu (26/4) menggelar kegiatan pembentukan pengurus DPC Persatuan Ahli Tekhnologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (Patelki) Cabang Bima. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula SMKN 3 Kota Bima mulai pukul 09.30 – selesai itu memilih Usman SKM sebagai Ketua DPC Patelki Cabang Bima.

Kegiatan pembentukan pengurus DPC Patelki Bima. Foto: Bin
Kegiatan pembentukan pengurus DPC Patelki Bima. Foto: Bin

Ada pun susunan pengurus DPC Patelki Cabang Bima yakni, Ketua Usman SKM, Wakil Ketua Asryadin, SST, Sekretaris 1 Sri Mulyati SKM, Sekretaris 2 Muhammad Irfan, A.Md.AK, Bendahara 1 Siti Annisah, Bendahara 2 Hesti Sulistianingsih, A. Md.AK.

DPC Patelki Bima Dibentuk - Kabar Harian Bima

Sementara susunan bidang, pada Bidang Kerohanian, Aryanto, A.Md. AK terpilih sebagai Ketua. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi, di Ketuai M. Sufyadin, SST. Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Nuraeni, SH. Pada Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga Ketua Rina Kurniati, SKM.

Sementara pada Bidang Usaha dan Kesejahteraan Anggota dipercayakan Mutmainah, AMAK. Bidang Pendidikan dan Pengembangan SDM Ketua Syahrul Sani, A. Md. AK. Ketua Bidang Ilmiah, Penelitian dan Pengembangan IPTEK Miftachul Jannah, SST. Bidang Standarisasi dan Sertifikasi di Ketuai Titik Widayati, SKM.

Menurut Wakil Ketua Patelki Cabang Bima, Asryadin, SST merupakan organisasi profesi yang sudah ada di Provinsi NTB, DPW Patelki Provinsi NTB, tapi belum ada di Bima.

Foto bersama pengurus DPC Patelki Bima. Foto: Bin
Foto bersama pengurus DPC Patelki Bima. Foto: Bin

“Pembentukan pengurus di Bima juga karena desakan dari DPW. Agar di Bima juga memiliki organisasi profesi yang legal dan sah, sebagai wadah pembina dan pelindung profesi analis,” ujarnya.

Kata dia, keberadaan Patelki berguna untuk meningkatkan SDM Tekhnisi Laboratorium Medis (TLM). Selain ini, untuk sertifikasi profesi analis, karena sertifikasi tidak akan bisa dibuat tanpa adanya organisasi tersebut.

Pentingnya juga Patelki dibentuk, sambung Asryadin, karena permasalahan laboratorium di Bima sudah mulai muncul. Seperti kasus golongan darah dan adanya perbedaan persepsi dari laboratorium medis di berbagai instansi.

“Harapannya, dengan adanya Patelki ini, ada keseragaman SOP dan pelayanan pada laboratorium,” katanya dan menambahkan, sekitar bulan Mei mendatang pihaknya akan menggelar Seminar tentang Kelaboratoriuman yang difasilitasi oleh DPW Patelki Provinsi NTB.

*Bin