Kabar Bima

Dewan Minta Otak Penyerangan Polres Dipecat

317
×

Dewan Minta Otak Penyerangan Polres Dipecat

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kota Bima meminta Kapolda NTB bertindak tegas menyikapi kasus penyerangan puluhan Brimob ke Mapolres Bima Kota beberapa hari lalu. Bila perlu, otak penyerangan tersebut di pecat dari kesatuannya. (Baca. Dua Pleton Brimob Bima Serang Polres)

Polisi saat memberi tanda Police Line usai penyerangan yang dilakukan Brimob. Foto: Teta
Polisi saat memberi tanda Police Line usai penyerangan yang dilakukan Brimob. Foto: Teta

“Insiden ini dinilai sangat memalukan, karena menyerang sesama polisi. Kami minta Kapolda NTB tegas menindak bawahannya yang bersalah atau pecat saja oknum yang menjadi otak penyerangan tersebut,” tegas Alvian Indrawirawan, Ketua Komisi III DPRD Kota Bima, Senin (1/6). (Baca. Anggota Brimob Yang Melakukan Penyerangan Diproses di Mabes)

Dewan Minta Otak Penyerangan Polres Dipecat - Kabar Harian Bima

Kata dia, tindakan yang dilakukan oknum Brimob itu menjadi citra buruk perilaku aparat. Penindakannya pun harus tegas, selain memecat oknum yang menjadi otak penyerangan, tapi juga memberi sanksi disiplin terhadap semua puluhan anggota Brimob yang terbukti terlibat pada kasus dimaksud.

Tak hanya itu, Duta Partai Golkar dua periode itu juga meminta agar puluhan anggota Brimob tersebut juga diproses hukum. “Jangan hanya masyarakat yang diproses hukum, mereka juga harus mendapat perlakuan yang sama,” sorotnya.

Anggota Dewan lain, Dedy Mawardi juga meminta agar pimpinan institusi masing-masing baik Polres Bima Kota dan Brimob Detasemen A Bima bertanggungjawab. Sebab kesalahan tidak bisa hanya dilimpahkan kepada bawahan.

“Apapun yang terjadi di bawah menandakan ketidakmampuan pimpinan untuk mengatur, tidak boleh hanya menyalahkan anggota,” kata dia.

Dia menambahkan, Polisi tidak mengulangi lagi perilaku arogan tersebut. Karena mereka merupakan pengayom dan pelindung masyarakat. “Kami sangat menyesalkan aksi penyerangan dan keributan saat razia karena tidak cepat dicegah. Ini sangat memalukan, kami harapkan tidak terulang kembali,” harapnya.

*Erde/Erde