Kabar Bima

Dua Pelajar Dihipnotis, Uang Beasiswa Hangus

241
×

Dua Pelajar Dihipnotis, Uang Beasiswa Hangus

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dua pelajar asal SMA Negeri 5 Kota Bima, Yeni Rahman dan Fina Susanti, menjadi korban hipnotis orang tak dikenal. Uang Beasiswa sebesar Rp 2 Juta yang baru selesai diambil keduanya dari bank diembat pelaku. Kasus itu terjadi pada Senin (7/9) Pukul 16.30 Wita di Simpang Empat Kelurahan Sarae.

Ilustrasi
Ilustrasi

Menurut pengakuan Fina, salah satu korban, kronologis kejadian berawal saat Ia dan Yeni pulang dari Bank BNI Cabang Bima untuk mengambil uang Bantuan Siswa Miskin (BSM). Kedua korban, sempat didampingi salah satu guru, tapi setelah keluar dari Bank BNI langsung berpencar. Dalam perjalanan pulang menggunakan sepeda motor, tiba-tiba seseorang tak dikenal memanggil korban.

Dua Pelajar Dihipnotis, Uang Beasiswa Hangus - Kabar Harian Bima

Mereka pun berhenti karena berpikir pelaku ingin meminta bantuan. Saat berhadapan, korban tak menyadari pelaku melancarkan aksi hipnotis. Pelaku berpura-pura mengenali Fina. Bahkan mengaku, kalau pelaku itu teman bapaknya.

Pelaku lalu meminta bantuan saya untuk meminjam Handphone Nokia milik Yeni. Tanpa curiga, Yeni juga memberikan Handphonenya. Setelah menelpon temannya, pelaku meminta uang Rp.2 Juta dari kedua siswi itu dengan alasan untuk memperbaiki mobil yang rusak. “Saat pelaku menunjuk mobil yang parkir di dekat lokasi itu, kami langsung percaya,” cerita Fina.

Kedua korban baru tersadar sudah dihipnotis ketika melihat mobil lewat. Pelaku berpura-pura mengenali orang yang membawa mobil itu dan mengejarnya. Namun saat sadar, pelaku telah menghilang membawa kabur uang korban.

Kepala SMA Negeri 5 Kota Bima, H. Sudirman mengaku prihatin dengan musibah yang dialami kedua siswinya. Padahal uang tersebut harus dimanfaatkan siswa untuk membeli keperluan sekolah. Ia berharap ada perubahan regulasi tentang penarikan uang di Bank. Pemerintah harus memikirkan keselamatan siswa dalam mengambil uang.

“Jangan sampai kejadian serupa menimpa juga siswa saya yang lainnya. Ini perlu ditinjau kembali, agar tidak lagi ada kejadian semacam ini,” tandasnya.

*Ady