Kabar Bima

Irfan : Soal Pasar, Kita Tunggu Seminggu Lagi

256
×

Irfan : Soal Pasar, Kita Tunggu Seminggu Lagi

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Anggota DPRD Kota Bima, M. Irfan memastikan, sorotan mengenai kondisi Pasar Semi Modern Amahami telah menjadi atensi Pemerintah Kota Bima. Dalam waktu seminggu ke depan, pemerintah berkomitmen untuk menatanya agar terlihat indah dan rapi kembali. (Baca. Pasar Amahami Kumuh dan Merusak Pemandangan)

Anggota DPRD Kota Bima, M. Irfan S.Sos MSi. Foto: Bin
Anggota DPRD Kota Bima, M. Irfan S.Sos MSi. Foto: Bin

“Pemerintah Kota Bima telah menyampaikan komitmen, selama seminggu ini akan melakukan penataan dengan baik kondisi pasar. Kita menunggu saja, apa yang akan dilakukan Pemerintah Kota Bima selama seminggu ke depan,” ujarnya usai menghadiri pertemuan di Aula Kantor Walikota Bima, kemarin.

Irfan : Soal Pasar, Kita Tunggu Seminggu Lagi - Kabar Harian Bima

Anggota Komisi I ini mengatakan, Wakil Walikota Bima telah memimpin pertemuan membahas solusi penyelesaian penataan pasar dengan jajaran Eksekutif maupun perwakilan Legislatif. Apakah nantinya pasar itu akan tetap kumuh atau tidak, pihaknya dari Legislatif akan tetap memantau dan mengawasi perkembangan kondisi pasar tersebut.

Irfan tak memungkiri, bila dilihat dari pemandangan, kondisi pasar baru saat ini memang kumuh. Namun, Pemerintah Kota Bima berjanji akan memaksimalkan penanggulannya. Apalagi sampai hari ini pasar tersebut belum diresmikan dan serah terima oleh Kementerian Perdagangan ke Pemerintah Kota Bima.

“Jika pasar sudah diserahkan, maka akan dioptimalkan penataannya. Kalu nilai kekumuhan dan sembrawutnya, sudah dibuatkan lay out penataan sebagai solusi. Malahan akan dibuatkan lagi 150 lapak baru untuk menampung semua pedagang,” tutur Politisi PKB ini.

Kata Irfan, tempat jualan yang dibangun baru dengan tenda dari terpal disamping pasar rencananya akan digeser. Pedagang akan diakomodir semua ke dalam lapak pasar yang disediakan. Hanya saja, terkait keberadaan tempat jualan di luar lokasi pasar sedikit sulit ditata karena lahan tersebut milik pribadi masyarakat. Namun demikian, tetap akan diupayakan untuk diatur karena pertimbangan estetika kota.

Disinggung soal sorotan mahasiswa (Baca. Sembrawut, Pasar Amahami Diminta Segera Ditata), bahwa pemindahan pedagang terkesan dipaksakan, Ia tak setuju. Sebab diakuinya, selama setahun terakhir sejak pasar itu selesai dibangun telah disosialisasikan kepada para pedagang. Sementara kaitan infrastruktur pendukung, berdasarkan laporan Diskoperindag semua telah disiapkan. Pedagang yang belum terakomodir tinggal 86 orang.

“Nah, kalau soal keamanan dan kenyamanan pedagang, Polisi dan Pol PP selalu standby mengamankan. Bahkan, di areal pasar telah dipasang CCTV untuk memastikan keamanan pedagang,” akunya.

*Ady