Kabar Bima

Aspirasi Warga Rite Minta Dibuatkan Hitam Diatas Putih

242
×

Aspirasi Warga Rite Minta Dibuatkan Hitam Diatas Putih

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Warga Rite yang menyampaikan sejumlah aspirasi di sembilan Anggota DPRD Kota Bima Dapil 3, Jumat (25/9) meminta agar aspirasi yang diutarakan bisa ditandatangani melalui surat. Supaya ada kepastian apakah direalisasikan atau tidak.

Sembilan Anggota DPRD Kota Bima Dapil 3 saat Reses di kelurahan Rite. Foto: Bin
Sembilan Anggota DPRD Kota Bima Dapil 3 saat Reses di kelurahan Rite. Foto: Bin

Pada pertemuan reses tersebut, banyak aspirasi yang dicatat dan diserap oleh wakil rakyat. Diantaranya, disampaikan Lurah Rite, Surya Mahyadi, meminta agar dibuatkan BUMD, yang berguna untuk menampung hasil pertanian. Karena selama ini warga susah dan takut bertanam, karena tidak ada kejelasan harga.

Aspirasi Warga Rite Minta Dibuatkan Hitam Diatas Putih - Kabar Harian Bima

“Harga sering dipermainkan oleh pedagang besar. Jadi kalau tidak ada BUMD, tidak ada kejelasan nasib para Petani di Rite. Saya yakin petani di Kelurahan lain juga menginginkan hal yang sama. Jadi, jika BUMD sudah ada, mohon diaktifkan. Kalau tidak ada, mohon dibuat Pak Dewan,” pintanya.

Warga lain, Yunus H. Nurdin meminta pengaspalan gang. Karena hampir semua gang di Kelurahan Rite belum diaspal. Kemudian, ia menyampaikan tidak adanya lapangan Bola dan Voli untuk sarana olahraga warga setempat. “Masalah Polindes di Rite juga Pak Dewan, tidak ada, padahal Lahan sudah ada. Jadi mohon diperhatikan,” katanya.

Warga juga meminta agar Dewan memprioritaskan perbaikan Dam Bala. Karena sudah sering warga menyampaikan Proposal, tadi tidak pernah terealisasi. Saat Musrembang juga sering disampaikan, tapi tak kunjung diperhatikan.

“Saluran Dam Bala ini cukup jauh, aliran sungainya sampai ke Melayu. Manfaatnya jika Dam Bala berfungsi, sangat luar biasa untuk petani. Jadi kami mohon, tolong Dam Bala dimasukan dalam skala prioritas,” harapnya.

Masyarakat Rite juga meminta agar semua aspirasi yang disampaikan tersebut bisa dituangkan dalam surat yang ditandatangani oleh Dewan dan warga. Agar ada kepastian aspirasi yang sudah disampaikan, apakah akan diwujudkan atau tidak.

Suasana Reses di Kelurahan Rite. Foto: Bin
Suasana Reses di Kelurahan Rite. Foto: Bin

M.Rusli, Ketua LPM Kelurahan Rite, juga menambahkan, sejak terbentuknya Kelurahan Rite Tahun 2006, pecahan dari Kelurahan Penanae. Sejak itu, belum ada kejelasan soal batas wilayah. “Mohon diperhatikan soal batas wilayah,” ucapnya.

Menjawab sejumlah aspirasi itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bima, Syahbudin mengawalinya dengan memberitahukan sejumlah program yang sudah masuk di Kelurahan Rite dan sekitarnya. Seperti Jalan Rite – Ndano Nae sebesar Rp 3,8 M sedang dikerjakan. Begitu pula dengan Jalan Rite – Ntobo 6,8 M dan Kantor Lurah Rite sudah dianggarkan sebanyak Rp 573 Juta.

“pada prinsipnya kami terus mendorong keinginan dan aspirasi masyarakat di tiap Kelurahan. Begitupun di Rite, saya selaku Wakil Rakyat di Ntobo dan Rite terus mendorong diaspalnya jalan menuju ke Gunung. Agar akses mengangkut hasil pertanian, bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Kata dia, setelah sembilan orang wakil rakyat di Dapil 3 terpilih, pihaknya tetap akan bersama dengan rakyat dan berada di tengah – tengah rakyat. Memperjuangkan harapan dan keinginan rakyat, agar tercipta kesejahteraan bagi seluruh lapisan.

“Hanya saja, untuk mewujudkan itu, butuh proses dan waktu. Karena hampir semua Kelurahan menyampaikan aspirasi yang sama,” tuturnya.

Di tempat yang sama, anggota Dewan lain, Nazamudin mengatakan, Reses merupakan kegiatan rutin anggota Dewan, tiga kali dalam setahun. Dengan maksud, menyerap aspirasi rakyat untuk dituangkan dalam program Pemerintah.

“Namun dalam prosesnya nanti, ada yang diakomodir dan ditunda, untuk dimasukin lagi pada Tahun berikutnya. Karena memenuhi keinginan rakyat, harus disesuaikan dengan ketersediaan anggaran daerah,” tambahnya.

*Bin