Kabar Bima

Muhdar Dipecat, Kepala SMPN 1 Sape : Itu Hasil Rapat

349
×

Muhdar Dipecat, Kepala SMPN 1 Sape : Itu Hasil Rapat

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Kepala SMPN 1 Sape, Muhammad Jafar akhirnya bisa dikonfirmasi untuk mendapatkan penjelasan terkait pemecatan Muhdar, Penjaga Sekolah setempat. Ia membantah melakukan pemecatan secara sepihak terhadap ayah dua anak yang sudah 11 tahun mengabdi tersebut. (Baca. Penjaga SMPN 1 Sape Dipecat Sepihak)

Muhdar (tengah) Penjaga SMPN 1 Sape saat mengadukan nasibnya di Komisi IV DPRD Kab Bima didampingi pihak keluarga. Foto: Ady
Muhdar (tengah) Penjaga SMPN 1 Sape saat mengadukan nasibnya di Komisi IV DPRD Kab Bima didampingi pihak keluarga. Foto: Ady

“Saya selaku Kepala Sekolah tidak langsung mengambil tindakan. Saya rapat resmi dulu dengan guru dan pegawai. Guru dan pegawai menyetujui seratus persen bahwa Muhdar dikeluarkan dari sekolah,” terangnya dihubungi wartawan, Sabtu (31/10) siang.

Muhdar Dipecat, Kepala SMPN 1 Sape : Itu Hasil Rapat - Kabar Harian Bima

Dengan demikian kata Jafar, Ia sebagai Kepala Sekolah hanya menindaklanjuti dari hasil keputusan rapat guru dan pegawai tersebut.

“Sama sekali tidak benar kalau kita tidak pernah tegur. Kepala Sekolah jangan sewenang-wenang mengambil tindakan, tidak boleh itu,” ujarnya melalui telepon seluler.

Dia beralasan, pemecatan terhadap Muhdar lantaran dianggap lalai dalam menjalankan tugas dan banyak terlibat persoalan. Diantaranya, pernah diadukan orangtua siswa ke Polsek Sape karena melempar anaknya hingga terluka pada bagian mata.

“Namun karena dia anak buah saya, maka saya bertanggungjawab. Saya sampaikan ke Polisi, lebih baik panggil saya dari pada anak buah saya. Saya pasang badan, dan kalau mau klarifikasi silahkan ke Polsek Sape kalau Muhdar pernah dipanggil,” jelasnya.

Persoalan lainnya lanjut dia, terkait kehilangan brangkas di ruang kerjanya. Padahal, saat malam kejadian Muhdar melihat maling, tetapi malah dibiarkan dan pergi tidur ke rumahnya. Ia juga tidak melaporkan kepada rekannya sesama penjaga sekolah. Sekitar pukul 03.00 dini hari suara keras didengar lagi oleh penjaga yang satu.

“Ternyata pagi hari brankas sekolah sudah hilang. Padahal, dia lihat pintu ruangan terbuka. Itulah jelas kelalaian tugas dan banyak lagi persoalan lain yang dialami si Muhdar,” bebernya.

*Ady