Kabar Bima

Refleksi Akhir Tahun, KNPI Agendakan Dialog Radikalisme

265
×

Refleksi Akhir Tahun, KNPI Agendakan Dialog Radikalisme

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bima, Sabtu (26/12) mendatang mengagendakan kegiatan refleksi akhir Tahun 2015. Kegiatan dalam bentuk dialog interaktif dengan mengusung tema “Pemetaan Potensi Ancaman Radikalisme dan Terorisme 2016”. Tempat pelaksanaan di Aula Kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Kegiatan akan dimulai Pukul 08.00 Wita sampai selesai. Melibatkan sekitar 100 peserta dari perwakilan Tokoh Masyarakat, Ormas, Pemuda dan Mahasiswa,” jelas Ketua Panitia Kegiatan, Taufan Sya’ban, Kamis (24/12) malam.

Refleksi Akhir Tahun, KNPI Agendakan Dialog Radikalisme - Kabar Harian Bima

Tujuan kegiatan terangnya, yakni meningkatkan tali semangat Kepemudaan dari semua unsur dan elemen pemuda, evaluasi kasus-kasus Ideologi Garis Keras (Igaras) selama 2015 yang melibatkan pemuda, pemetaan potensi sebagai antisipasi dini akan Igaras, radikalisme dan Terorisme serta sebagai wadah silaturrahmi dengan OKP dan Pemuda.

Rencananya sambung dia, Narasumber akan diisi oleh Kepala Dinas Kesbangpoldagri Kota Bima (Ach. Fathoni), Kepala Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kota Bima (Eka Iskandar) dan Direktur PUSKAB NTB (Muhammad Tahir).

Tema tentang radikalisme diangkat jelas Taufan, melihat serangkaian kasus 2015 mengenai Igaras, baik yang radikalisme maupun terorisme didominasi kaum muda. Padahal, kaum muda yang dielu-elukan Soekarno mampu mengguncangkan dunia walaupun hanya 10 orang, menjadi ancaman serius.

“Kalau pemuda kita, calon-calon generasi penerus, sudah sedemikian radikalnya, lalu bagaimana nasib bangsa dan negara ini ke depan ?,” tanya dia.

Atas dasar itulah ujarnya, DPD II KNPI Kota Bima hendak melakukan dialog refleksi akhir tahun tentang radikalisme dan terorisme sepanjang 2015. Dan melakukan pemetaan potensi ancaman untuk Tahun 2016.

“Hal ini menjadi pencegahan dini, dan benteng diri kaum muda menghadapi ideologi-ideologi yang keliru,” tandasnya.

*Ady