Kabar Bima

Banjir di Tambora, Jembatan dan Puluhan Titik Jalan Provinsi Putus

240
×

Banjir di Tambora, Jembatan dan Puluhan Titik Jalan Provinsi Putus

Sebarkan artikel ini

Mataram, Kahaba.- Terjangan banjir di Kaki Gunung Tambora menyebabkan sejumlah jembatan dan sekitar 25 titik ruas jalan Provinsi putus. Kerusakan tersebut membutuhkan penanganan yang cepat dari Pemerintah Provinsi NTB.

Tim tanggap darurat BPBD Provinsi NTB saat tinjau jalan putus.
Tim tanggap darurat BPBD Provinsi NTB saat tinjau jalan putus.

Menurut Kepala BPBD NTB, M. Azhar kepada Media, Jumat (5/2) laporan jalan putus yang diterima awalnya ada enam titik, yakni di ruas dari Desa Labuan Kenanga menuju Desa Piong. Jaraknya sekitar 200 sampai 300 meter.

Banjir di Tambora, Jembatan dan Puluhan Titik Jalan Provinsi Putus - Kabar Harian Bima

“Jembatan dan ruas jalan itu kewenangan Provinsi. Kami akan langsung berkoordinasi dengan Dinas PU,” ujarnya.

Diakui Azhar, Kabid Bina Marga Dinas PU NTB yang dihubungi via celuller mengaku sudah menurunkan tim ke Tambora untuk cek kerusakan tersebut.

Sementara itu, berdasarkan laporan terbaru dari Kepala Seksi Tanggap Darurat BPBD NTB, Agung Pramudya yang turun ke lapangan, jumlah titik jalan Provinsi yang putus mencapai 25 titik. Kemudian di Desa Katupa Kecamatan Sanggar, terdapat dua tambahan jembatan putus. Yang ditemukannya, Desa Labuan Kenanga sampai Desa Piong paling parah, lumpuh total.

“Situasi ini menyebabkan aktivitas lumpuh, karena tidak bisa dilalui masyarakat. Yang paling berpengaruh yakni distribusi hasil panen jagung masyarakat terganggu,” katanya.

Ia menyebutkan, fasilitas lain yang rusak diantaranya, pelayanan masyarakat  Pos kesehatan Labuan Kenanga, Pasar rakyat tidak berfungsi, sejumlah SD terendam dan murid diliburkan. Kemudian, kantor Desa Labuan Kenangan juga tak bisa difungsikan maksimal.

Mengenai musibah tersebut, tim BPBD NTB bekerja keras bersama BPBD Kabupaten Bima, bersama pihak terkait membantu memulihkan keadaan meski sifatnya darurat. Upaya yang telah dilakukan dengan masyarakat membuat jembatan darurat seadanya.

“Untuk membuat akses masyarakat kembali normal, diperlukan perbaikan irigasi, penimbunan jalan. Sementara mengembalikan aktifitas perekenomian, diperlukan perbaikan pasar,” tambahnya.
*Bin