Kabar Bima

Harkitnas, Wawali: Wajib Kita Jaga dan Lindungi NKRI

229
×

Harkitnas, Wawali: Wajib Kita Jaga dan Lindungi NKRI

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Hari kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada tanggal 20 Mei, diperingati oleh Pemerintah Kota Bima, dengan melaksanakan upacara di halaman kantor Walikota. Wakil Walikota (Wawali) Bima bertindak selaku pembina upacara, membacakan amanat menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Upacara Harkitnas yang dilaksanakan Pemkot Bima. Foto: Hum
Upacara Harkitnas yang dilaksanakan Pemkot Bima. Foto: Hum

Pelajar SMAN 1 Kota Bima Devin Anindya Satyatma dan Marva Yordana Ashila Rasyid serta seorang alumni, Arif Gustiansya, ditunjuk sebagai pengibar bendera. Kasat Pol PP Kota Bima sebagai pemimpin upacara, dan Staf Bagian Humas dan Protokol, Mahfudz, sebagai pembaca pembukaan UUD 1945.

Harkitnas, Wawali: Wajib Kita Jaga dan Lindungi NKRI - Kabar Harian Bima

Peringatan Harkitnas tahun 2016 mengambil tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional Dengan Mewujudkan Indonesia Yang Bekerja Nyata, Mandiri Dan Berkarakter“. Upacara berlangsung khidmat, diawali dengan pemutaran lagu-lagu nasional.

Wawali Bima, H. Arahman H. Abidin dalam sambutannya, masyarakat diingatkan kembali akan kewajiban untuk secara konsisten untuk menjaga, melindungi dan memelihara tegaknya NKRI dari gangguan apapun, baik dari dalam maupun dari luar, dengan cara menerapkan prinsip dan nilai-nilai nasionalime dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita seluruh rakyat Indonesia wajib dan harus konsisten menjaga dan melindungi NKRI dair jenis gangguan apapun,” tegasnya melalui siaran Pers yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Ghazali.

Kata dia, komitmen terhadap NKRI ini penting mengingat setelah sekian lama berdiri sebagai bangsa, ancaman dan tantangan akan keutuhan NKRI tidak selangkah pun surut. Bahkan melalui kemajuan teknologi digital, ancaman radikalisme dan terorisme misalnya, mendapatkan medium baru untuk penyebaran paham dan praktiknya.

Selain itu, menghadapi permasalahan ketahanan bangsa secara kultural. Munculnya kekerasan dan pornografi misalnya, terutama yang terjadi pada generasi yang masih sangat belia, adalah satu dari beberapa permasalahan kultural utama bangsa ini yang akhir-akhir ini mengemuka dan memprihatinkan.

“Lagi-lagi, medium baru teknologi digital berperan penting dalam penyebaran informasi, baik posisif maupun negatif, secara cepat dan massif. Kondisi-kondisi seperti inilah yang harus direspon dengan pembangunan karakter kebangsaan,” jelasnya.

Jajaran pemerintah daerah juga diajak untuk menyelenggarakan proses-proses secara lebih efisien, dengan memangkas segala proses yang pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas serta membangun proses-proses yang lebih transparan.

*Bin/Hum