Kabar Bima

Manipulasi Data Siswa, Indikasi Kebohongan Secara Struktural

258
×

Manipulasi Data Siswa, Indikasi Kebohongan Secara Struktural

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Data fiktif sejumlah siswa SMA dan SMK Salahuddin kini menjadi atensi DPRD Kota Bima. Manipulasi data siswa tersebut pun dinilai sebagai indikasi adanya kebohongan yang dilakukan secara struktural. (Baca. Dana Siswa SMA dan SMK Salahuddin, Fiktif)

Ketua Komisi I DPRD Kota Bima, Anwar Arman. Foto: Bin
Ketua Komisi I DPRD Kota Bima, Anwar Arman. Foto: Bin

“Ini keperihatinan bagi kita semua pada dunia pendidikan. Manipulasi data siswa itu mengindikasi adanya kebohongan secara struktural, baik di sekolah maupun yayasan,” sorot Anggota DPRD Kota Bima, Anwar Arman, Selasa (24/5).

Manipulasi Data Siswa, Indikasi Kebohongan Secara Struktural - Kabar Harian Bima

Terhadap persoalan tersebut, ia meminta kepada Dinas Dikpora Kota Bima untuk tidak boleh melepas tanggungjawab. Karena Dinas Dikpora juga harus menjalankan peran pengawasannya dengan maksimal, guna memastikan pendidikan berjalan dengan baik dan benar.

Menurut Ketua Komisi I DPRD Kota Bima yang membidangi pendidikan itu, masalah manipulasi data tersebut tidak boleh berlangsung secara terus menerus. Ia menduga, terungkapnya manipulasi data siswa, bukan saja di tahun ini, bisa jadi juga dilakukan dari tahun – tahun sebelumnya.

“Dikpora harus menindak sekolah yang memanipulasi data ini, karena ada unsur KKN nya, guna mendapatkan keuntungan,” tegasnya.

Kata dia, memanipulasi data siswa tersebut merupakan cara dan pola pikir yang sangat salah dalam dunia pendidikan. Memulai dari cara yang tidak benar, juga akan menghasilkan sesuatu yang tidak benar pula.

“Kalau sudah seperti ini, nama baik daerah tentu akan tercoreng, karena ulah sebagian sekolah,” katanya.

Duta PKS itu menambahkan, menyikapi masalah tersebut, harus ada langkah langkah strategis yang bersifat segera untuk dilakukan oleh Dinas terkait, agar manipulasi data tersebut tidak kembali terjadi.

Bila perlu, lembaga – lembaga yang memiliki tanggungjawab terhadap dunia pendidikan, seperti Dewan Pendidikan, bisa menyikapi serius.

*Bin