Kabar Bima

Bupati Jadi Irup Gelar Pasukan Ramadniya di Polres Bima

230
×

Bupati Jadi Irup Gelar Pasukan Ramadniya di Polres Bima

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Puteri menjadi Inspektur Upacara (Irup) pasukan Operasi Ramadniya 2016 yang digelar Polres Bima, Kamis (30/6). Upacara persiapan keamanan jelang Idul Fitri tersebut diikuti ratusan personil gabungan.

Bupati Bima dan Kapolres saat cek pasukan. Foto: Deno
Bupati Bima dan Kapolres saat cek pasukan. Foto: Deno

Kegiatan yang dihelat di halaman Polres Bima itu diikuti pasukan Brimob, Sat Lantas, Shabara, gabungan Sat Intel dan Reskrim, Sat Pol PP, Dinas Perhubungan dan Kominfo juga anggota Senkom Mitra Polri.

Bupati Jadi Irup Gelar Pasukan Ramadniya di Polres Bima - Kabar Harian Bima

Bupati Bima yang membacakan amanat Kapolri mengatakan, gelar pasukan dilaksanakan untuk mengecek kesiapan akhir personil dan kelengkapan pengamanan. Baik dari pihak Kepolisian maupun unsur terkait. Sandi operasi tahun 2016 adalah Ramadniyah. Yang mengandung arti Ramadan dan Hari Raya.

“Operasi Ramadniya mulai tanggal 30 Juni hingga 15 Juli mendatang. Kami berharap, operasi Ramadniya berjalan lancar dan kondusif, agar masyarakat bisa merayakan hari raya dengan penuh hikmah,” katanya.

Tahun 2016, diakuinya, data Kementerian Perhubungan, pemudik angkutan umum sebanyak 17,1 juta jiwa. Terdiri dari pemudik pribadi 2,4 juta kendaraan, sepeda motor 5,6 juta kendaraan. Puncak mudik menurutnya terjadi empat hari sebelum hari raya hingga tiga hari setelah hari raya.

Beradasarkan Operasi Ketupat tahun 2015, jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 3.048 kasus. Dengan jumlah korban meninggal sebanyak 657 jiwa dan luka ringan sebanyak 3.891 orang. Penyebab Laka Lantas karena kurang disiplinnya pengendara dalam aturan lalu lintas, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi preventif, preentif dan kerjasama dengan semua pihak.

“Potensi kerawanan yang perlu diantisipasi adalah pencurian dengan kekerasan, Curanmor, balap liar, narkoba, miras, petasan, teroris, sabotase dan bencana alam,” katanya.

Pengamanan dititik beratkan pada tempat ibadah, pemukiman masyarakat, jalur pergerakan orang dan barang, bandara, centra perekonomia, tempat transaksi keuangan, tempat pariwisata dan tempat-tempat lain yang dianggap rawan.

“Sementara jumlah personil yang diturunkan untuk Operasi Ramadniya se Indonesia sebanyak 158.402 orang,” sebutnya.

*Deno