Kabar Bima

SMAN 1 Wajar Dapat Predikat tidak Jujur

394
×

SMAN 1 Wajar Dapat Predikat tidak Jujur

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Penerimaan siswa baru di SMAN 1 Kota Bima yang menuai masalah sampai juga ditelinga Dikpora Kota Bima. Mengetahui hal tersebut, instansi pendidikan tersebut langsung menyikapi dan segera memanggil Ketua Panitia dan Kepala Sekolah setempat. (Baca. Diduga SMAN 1 Terima Siswa Baru dari Uang Suap)

Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Alwi Yasin. Foto: Eric
Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H. Alwi Yasin. Foto: Eric

“Kasus ini jelas mencoreng dunia pendidikan. Bila ini terbukti benar, maka wajar saja penghargaan predikat sekolah tidak jujur melekat pada SMAN 1 Kota Bima,” ujar Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, H.Alwi Yasin kepada kahaba.net Jumat (1/7).

SMAN 1 Wajar Dapat Predikat tidak Jujur - Kabar Harian Bima

Secara tekhnis kata Alwi, sistem pengumuman penerimaan siswa didik baru (PSDB) pada setiap sekolah diwajibkan dilakukan satu kali saja. Sehingga akuntabilitas dan realitas data tersebut diakui keakuratannya. Tapi bila dilakukan sebanyak dua kali, maka akan menimbulkan polemik.

“Belum ada dalam sejarah pendidikan pengumuman kelulusan dilakukan dua kali. Apalagi tanpa dilakukan rapat bersama dewan guru setempat, maupun panitia penerimaan siswa baru,” sorotnya.

Menurut dia, selain ribetnya alur seleksi penerimaan siswa baru, praktis memberikan hasil yang menuai polemik. Dampaknya, tentu menyebabkan iklim pendidikan yang tidak baik, dan menimbulkan rasa tidak percaya terhadap SMAN 1 Kota Bima, sebagai sekolah terpercaya menjadi sekolah yang amburadul.

“Untuk mengurai permasalahan tersebut, Dikpora segera melakukan pemanggilan untuk klarifikasi pada hari ini juga (Jumat/1/7),” bebernya.

Terkait adanya uang suap yang mencapai jutaan rupiah, pihaknya juga akan telusuri, agar semuanya transparan dan wali murid yang merasa kecewa dapat mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di SMAN 1 Kota Bima.

“Bila terbukti benar ada uang pelicin, untuk memuluskan siswa masuk SMAN 1, maka ini akan kembali mencoreng dunia pendidikan,” tambahnya.

*Eric