Kabupaten Bima, Kahaba.- Penyampaian visi dan misi Pilkades secara serentak se-Kabupaten Bima dimulai hari ini. Tapi di Desa Bajo Kecamatan Soromandi, masyarakat mengeluhkan kegiatan dimaksud. Sebab, panitia pelaksana justeru terlibat aktif.
Menurut tokoh warga setempat Syafrudin, secara aturan, BPD sebagai penyelenggara pembentukan panitia Pilkades sudah tidak bisa terlibat lagi, cukup mengawasi dan mengontrol pelaksanaannya. Bukanya mengintervensi tugas panitia Pilkades.
“Ini terlihat dari proses awal pelaksanaan Pilkades, hingga undangan yang tersebarkan itu BPD sebagai pihak pelaksana acara,” ujarnya, Sabtu (9/7).
Kata dia, jika BPD terlalu mengintervensi tugas panitia, maka dipastikan pelaksanaan agenda Pilkades akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Untuk itu warga meminta agar BPD bertindak sebagai pengawas dan pengontrol saja, demi suksesnya Pilkades Bajo.
Ia juga mengeluhkan tidak adanya pengeras suara yang disiapkan oleh Panitia. Padahal itu penting, guna mendengar dengan jelas apa visi misi yang disampaikan oleh para calon Kepala Desa.
“Bagaimana warga bisa mengetahui apa program serta visi misi calon, sementara volume suara tidak bisa kami dengar,” sorotnya.
Ketua Panitia Pilkades Bajo, Muhidin yang dikonfirmasi mengakui ada kesalahan tekhnis dalam bentuk surat undangan yang diberikan kepada masyarakat.
“Ini murni kesalahan tekhnis, yang jelas BPD tidak bisa ikut terlibat dan mengintervensi tugas panitia Pilkades, mereka hanya mengawasi dan mengontrol saja,” bebernya.
Muhidin menegaskan, adanya dugaan keterlibatan lebih jaug BPD itu tidak benar adanya, sebab selama ini proses pelaksanaanya berjalan lancar dan tertib.
“Kami panitia siap bekerja secara transparan dan independen, tanpa ada intervensi dan tekanan dari pihak manapun,” tandasnya.
Pantauan wartawan kahaba.net di lokasi Aula Kantor Desa Bajo, terdapat tiga calon Kades yang ikut memperebutkan kursi Kepala Desa. Sementara jumlah pemilih sebanyak 2033, yang berada di enam Dusun.
*Eric
