Kabar Bima

Cegah Berkembang Radikalisme dan Terorisme, Para Da’i Gelar Dialog

288
×

Cegah Berkembang Radikalisme dan Terorisme, Para Da’i Gelar Dialog

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Dalam rangka mencegah berkembangnya radikalisme dan terorisme di Kota Bima, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTB menggelar dialog para da’i pemula, di Aula Home Stay Mutmainnah, Rabu (20/7). Acara diikuti sebanyak 150 orang Da’i pemula se Kota Bima Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

Ilustrasi
Ilustrasi

Narasumber dalam kegiatan ini menghadirkan Ahmad Thib Raya (Guru Besar UIN Syarif Hidaytullah Jakarta), Ketua FKPT Provinsi NTB, Kasubdit Kewaspadaan BNPT dan Ketua MUI Provinsi NTB. Hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus membuka acara Asisten II Setda Kota Bima M. Farid.

Cegah Berkembang Radikalisme dan Terorisme, Para Da’i Gelar Dialog - Kabar Harian Bima

Ketua FKPT Provinsi NTB, H. Lalu Mudjitahid dalam sambutannya mengatakan, salah satu penyebab tumbuh suburnya paham terorisme dan radikalisme di Indonesia termasuk di daerah Bima, karena kurangnya partisipasi tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Oleh karenanya, diperlukan kekompakan seluruh elemen masyarakat dalam mencegahnya kedua paham tersebut secara terpadu dan integrasi,” ujarnya melalui siaran Pers yang disampaikan Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Ghazali.

Kata dia, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh FKPT Provinsi NTB, diawali Deklarasi yang dilakukan FKPT Provinsi NTB Maret lalu, juga telah dilaksanakan deklarasi anti Radikalisme dan Terorisme yang di pusatkan di Kota Bima.

Dijelaskannya, kegiatan dialog yang dilaksanakan ini menjadi tindak lanjut untuk menyatukan pikiran dan pendapat, sehingga para da’i nanti dapat menjadi pioner untuk pencerahan dan mengedukasi masyarakat mengenai bahaya radikalisme dan terorisme.

Kasubdit Kewaspadaan BNPT Hj. Andi Lintang Dulung menjelaskan, kegiatan ini menjadi salah satu momentum dalam menyatukan persepsi dan pandangan seluruh masyarakat, agar dapat mencegah berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di tengah – tengah masyarakat. Da’i muda menjadi ujung tombak sasaran, dengan harapan dapat menyampaikan ke jamaahnya agar dapat menyampaikan pencerahan mengenai bahaya kedua paham ini.

“Pencegahan harus dimulai dari unsur terkecil yakni keluarga, lingkungan sekitar lalu kemudian masyarakat. Kesiapsiagaan dan kewaspadaan perlu dimiliki dalam menanggulangi terorisme,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten II Setda Kota Bima M. Farid menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas partisipasi seluruh masyarakat dalam kegiatan deklarasi anti radikalisme dan terorisme pada. Apresiasi juga kepada BNPT dn FKPT yang telah menggagas kegiatan dialog da’i pemula ini. Baginya, seluruh rangkaian yang dilaksanakan ini menjadi salah satu prgram strategis dan upaya konkrit dalam penanggulangan paham radikalisme dan terorisme.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dan dialog hangat bersama Ahmad Thib Raya. Dalam materinya menyampaikan, dalam rangka mencegah paham radikalisme dan terorisme, maka sebagai para mubaligh perlu mendekati dekati kawan-kawan yang berbeda penafsiran dengan cara-cara yang persuasif, menyejukkan dan yang baik.

Tindak lanjut dari apa yang dilaksanakan dialog pada hari ini, perlu dilakukan secara kontinyu dan para mubaligh menjadi ujung tombak dalam melaksanakan pencerahan secara berkesinambungan.

“Tingkatkan pendidikan agama mulai dari keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar dan keterlibatan perintah daerah dan lembaga keagamaan, tokoh masyarakat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi penyebaran paham ini,” jelas.

*Bin/Hum