Kabar Bima

Siswa Ungkap Banyak Oknum Guru Inpres Talabiu Jualan dalam Kelas

606
×

Siswa Ungkap Banyak Oknum Guru Inpres Talabiu Jualan dalam Kelas

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Seorang anak saat tiba di rumahnya mengeluhkan kondisi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya yang acapkali terganggu karena ulah sejumlah oknum guru berdagang di kelas.

Ilustrasi
Ilustrasi

Peristiwa tersebut ternyata sering terjadi di Inpres Talabiu. Akibatnya, anak – anak dikorbankan untuk tidak menerima pelajaran, karena guru – gurunya asik bertransaksi jual beli didalam ruangan.

Siswa Ungkap Banyak Oknum Guru Inpres Talabiu Jualan dalam Kelas - Kabar Harian Bima

Sikap yang tidak mendidik itupun kemudian disampaikan orang tua siswa, Arif Kurniawan. Kata dia, sikap dan perilaku guru seperti ini tidak boleh dibiarkan. Cara – cara yang dilakukan tidak mendidik. Siswa tidak boleh disodorkan jajan dalam kelas, tapi harus mentransformasikan ilmu pengetahuan.

“Apa yang kita harapkan pada generasi yang akan datang kalau gaya mengajar guru seperti itu.  Bubarkan saja sekolah tersebut, jadikan saja Inpres itu sebagai lokasi pasar, biar jelas tempatnya,” kesalnya.

Arif mengaku kaget ketika diberi tahu oleh anaknya saat pulang sekolah, sejumlah oknum guru berjualan didalam kelas saat mengajar. Bahkan, yang lebih aneh, guru menyuruh utang jajan tersebut, saat ssiwa tidak ada uang.

“Ini guru macam ini. Masa’ siswanya disuruh utang kalau tidak ada uang. Anak saya waktu itu bahkan menyebutkan sejumlah nama guru yang berjualan di dalam kelas,” ungkapnya.

Untuk itu, sebagai orang tua murid, dirinya meminta kepada Dinas Dikpora untuk menyikapi persoalan tersebut.

Kepala Inpres Talabiu, Junaidin yang dikonfirmasi via Celuller tersebut menjawab belum bisa berkomentar dan akan mengundang Kahaba untuk membicarakannya di Sekolah.

Sementara itu, Kepala UPT Dikpora Kecamatan Woha Sahrudin Latif mengaku praktek tersebut tidak boleh dibiarkan. Guna menindaklanjuti, secepatnya ia akan memanggil Kepala Sekolah dan sejumlah guru tersebut.

“Guru ketika berada dalam kelas harus memberi pelajaran, bukan menjual dagangan mereka,” katanya.

Ia juga pernah mendengar ada anak sekolah punya utang pada gurunya. Ketika dirinya bertanya utang seperti apa, siswa menjawab mereka disuruh utang jualan ibu gurunya.

*Deno