Kabar Bima

Disabotase Warga Nungga, Air PDAM Macet

220
×

Disabotase Warga Nungga, Air PDAM Macet

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Sudah tiga hari, air PDAM Bima tidak mengalir ke rumah pelanggan. Penyebanya ternyata karena disabotase sekelompok warga di sumber mata air Toloweri Kelurahan Nungga. (Baca. Warga Segel PDAM Nungga)

Kantor PDAM Bima. Foto: Ady
Kantor PDAM Bima. Foto: Ady

Dampaknya, warga Kota Bima yang menjadi pengguna utama air PDAM sangat dirugikan. Seperti hari ini, banyak yang terlambat pergi kerja lantaran tidak bisa mandi.

Disabotase Warga Nungga, Air PDAM Macet - Kabar Harian Bima

Direktur Utama PDAM Bima, H Usman AR mengaku, sabotase dan penutupan akses mata air ke pipa PDAM telah berlangsung sejak Sabtu (6/8) lalu. Lokasinya di sumber mata air utama di Lingkungan Toloweri Kelurahan Nungga. (Baca. PDAM Laporkan Warga Nungga ke Polisi)

Alasan penutupan kata dia, karena warga menuntut agar pipa PDAM dipindahkan. Pipa tersebut dianggap menghalangi jalan. Warga memberikan batasan waktu hanya 10 hari untuk proses pemindahan.

“Tidak mungkin dalam waktu singkat itu kita pindahkan pipa sepanjang 3000 meter dengan diamater 10 inchi,” kata Usman ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/8) pagi. (Baca. Sebelum Tuntutan Diindahkan, Air PDAM Tetap Disabotase)

Selain itu sambungnya, pemindahan pipa distribusi sepanjang 3000 meter itu membutuhkan biaya cukup besar yakni diperkirakan Rp 700 juta lebih. Karena sebagian besar pipa harus diganti.

“Dan PDAM tidak punya anggaran sebanyak itu,” ujarnya.

Keberadaan pipa juga kata dia, sebenarnya tidak menghalangi jalan pada saat pemasangannya dulu. Namun, karena ada pelebaran jalan posisi pipa akhirnya berada di badan jalan. Meski begitu, tidak semestinya mata air disabotase karena akan merugikan banyak warga lainnya sebagai pelanggsn PDAM.

Tuntutan lainnya lanjut Usman, warga setempat meminta agar pelayanan air digratiskan seumur hidup kepada seluruh warga Kelurahan Nungga. Tentu saja, tuntutan tersebut dinilai sangat memberatkan.

Hingga kini, penutupan masih berlangsung. Upaya negosiasi dengan warga juga sedang dilakukan oleh Kepolisian. Pihaknya berharap, warga bisa berpikir jernih terkait masalah tersebut sehingga tidak merugikan warga lainnya.
*Ady