Kabar Bima

Pekerjaan Tambatan Perahu Amburadul, Warga Punti Ancam Bongkar

293
×

Pekerjaan Tambatan Perahu Amburadul, Warga Punti Ancam Bongkar

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Proyek tambatan perahu di Desa Punti Kecamatan Soromandi senilai Rp 325.373.000 mendapat sorotan dan protes dari warga setempat. Pasalnya, pembangunannya tidak menggali pondasi bangunan dan hanya menghabiskan anggaran negara.

Tambatan perahu yang dibangun asal - asalan di Desa Punti. Foto: Noval
Tambatan perahu yang dibangun asal – asalan di Desa Punti. Foto: Noval

Warga pun mengancam, bakal membongkar pembangunan tambatan perahu tersebut, jika pelaksana proyek tidak segera diperbaiki.

Pekerjaan Tambatan Perahu Amburadul, Warga Punti Ancam Bongkar - Kabar Harian Bima

Menurut warga setempat Syamsudin, permintaan pembongkaran kembali pekerjaan itu, karena melihat pekerjaan tersebut tidak sesuai RAB.

”Bagaimana kami tidak minta dibongkar kembali pak, masa tambatan perahu yang dibangun tidak miliki pondasi sebagai pegangan agar bangunan itu kokoh,” ungkapnya, Rabu (14/9).

Kata dia, dari awal pekerjaan proyek itu, pelaksananya sudah diberitahu dan ditegur agar menggali pondasi baru meletakkan batu dan semen.

“Teguran warga tidak diindahkan. Sehingga pekerjaan modelnya amburadul seperti ini. Tambatan perahu ini harus ada pondasinya, kalau tidak maka akan cepat rusak,” sorotnya.

Ia pun mengancam, jika dinas terkait tidak segera turun melihat langsung kondisi bangunan yang itu, maka pihaknya akan melarang pelaksana untuk sementara tidak melanjutkan pekerjaan, bahkan akan membongkarnya.

”Kasihan uang rakyat yang disia-siakan seperti ini,” kesalnya.

Dari papan informasi yang ditancap, sambungnya, proyek tersebut dikerjakan CV. Teguh Karya II. Namun dirinya tidak tahu siapa pemilik CV itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bima, Zunaidin yang dikonfirmasi terkait protes dan ancaman warga tersebut mengaku akan memerintahkan bawahannya selaku pengawas proyek, untuk segera mengecek pekerjaan di lapangan.

”Kita cek dulu baru bisa mengambil kesimpulan,”ujarnya.

Sementara itu, pelaksana proyek itu HD hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi. Dihubungi beberapa kali pada dua nomor Handphonenya, tidak aktif.

*Noval