Kabar Bima

Dosen UNDIP Semarang Ngajar Kuliah Umum di STISIP

264
×

Dosen UNDIP Semarang Ngajar Kuliah Umum di STISIP

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.-  Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima menggelar Kuliah Umum di Aula Alumni STISIP, Senin (19/9) dengan menghadirkan dosen dari Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang sebagai pengajar.

Dosen UNDIP Semarang saat ngajar Kuliah Umum di STISIP. Foto: Deno
Dosen UNDIP Semarang saat ngajar Kuliah Umum di STISIP. Foto: Deno

Pada kuliah perdana tersebut, materi perkuliahan yang disampaikan Revolusi Mental dalam Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Dosen UNDIP Semarang Ngajar Kuliah Umum di STISIP - Kabar Harian Bima

Sri Sawitri dalam materinya menyampaikan pentingnya melakukan revolusi mental dalam mengokohkan nilai etika dalam diri individu anak bangsa. Karena dengan memperkuat nilai etika, menjadi senjata utama dalam membangun kesejahteraan bangsa.

“Apalagi kita akan diperhadapkan dengan MEA. Persaingan ilmu pengetahuan dan tekhnologi perlu diperjuangkan,” ujar perempuan bergelar Profesor Doktor tersebut.

Menurutnya, ketika menanam etika yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, disiplin ilmu bagi generasi bangsa akan terlihat dan terwujud. Sehingga  kesalahan-kesalahan yang merugikan negara seperti perilaku Korupsi, Kolusi dan Nepotisme tidak akan pernah ada.

“Kecerdasan anak bangsa serta penanaman nilai etika yang baik tergantung penuh dari sistem negara itu sendiri. Kalau sistem negara tidak terarah dan tidak konsisten, maka perkembangan kecerdasan anak bangsa akan gagal. Menurut saya nilai etika merupaka pondasi penting yang harus diutamakan,” jelasnya

Ketua Prodi Magister Administai Publik UNDIP Semarang itu melanjutkan, Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia harus berkompetisi dengan SDM negara lain, agar bisa bersaing menghadapi MEA. Kualitas SDM anak negeri harus produktif, dan diperhitungkan oleh negara lain.

Tokoh penting seperti Habibie menjadi contoh nyata yang memiliki SDM yang dihargai dunia, SDM seperti Habibie terkenal karena sistim negara yang menggunakan kemampuannya sangat baik.

“Moga saja sistem negara kita bisa mengikuti sistem negara lain yang bisa memanejemen dan memperhatikan SDM yang berkualitas dengan lebih baik lagi,” harapnya.

*Deno