Kabar Bima

Patok Proyek Lapangan Manggemaci Dicabut Warga

281
×

Patok Proyek Lapangan Manggemaci Dicabut Warga

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Rencana proyek pemagaran di sepanjang Gelanggang Olah Raga (GOR) Manggemaci akhirnya diprotes warga. Selasa sore (11/9), sekelompok warga termasuk ibu-ibu menggelar protes ketika para pekerja telah memasang patok di pinggir lapangan. Sebagai bentuk protes warga, belasan patok tersebut akhirnya pun dicabut. Warga beralasan, dengan hadirnya proyek itu, tentu akan menghilangkan fasilitas olahraga bagi warga Manggemaci, seperti lapangan voly dan sepakbola plastik yang selalu dimanfaatkan warga saat ini.

Patok Proyek Lapangan Manggemaci Dicabut Warga - Kabar Harian Bima
Sisa Patok Proyek Yang Dicabut Warga/foto: Bima Mawardy

Salah seorang tokoh pemuda asal Manggemaci, Farhan, kepada Kahaba (12/9) menerangkan, bahwa pencabutan patok yang dilakukan warga Manggemaci karena ketika proyek itu dilaksanakan tak ada koordinasi awal dengan masyarakat sekitar. Kami pun mempertanyakan bentuk proyek apa yang akan di bangun di GOR Manggemaci itu. “Papan proyek saja tidak ada, bagaimana kami bisa tahu bentuk proyek itu,” ketusnya.

Patok Proyek Lapangan Manggemaci Dicabut Warga - Kabar Harian Bima

Farhan melanjutkan, dari pengakuan para pekerja yang merupakan anak buah Haryono (Baba Ngeng), mengakui bahwa aka ada pemagaran di sepanjang lapangan manggemaci. “Anak buah Baba Ngeng, semestinya paham etika dalam melaksanakan proyek. Minimal berkordinasi dengan RT dan RW maupun tokoh yang ada di sekitar lokasi proyek,” harapnya.

Kenapa harus dilakukan pematokan sepihak? Farhan menjelaskan, kami bukannya menolak dan anti pembangunan. Namun, selain pihak kontraktor berkoordinasi lebih awal dalam mengerjakan proyek, pemerintah juga harus mempertimbangkan arah pembangunan yang diharapkan. Dulu saja, lapangan Manggemaci pernah di tembok, namun disalahgunakan oleh masyarakat untuk tempat mesum. Makanya, ada inisiatif masyarakat membongkar tembok pinggir lapangan itu. “Yang saya herankan, kenapa mesti dibangun tembok lagi, sedangkan bagian dalamnya seperti stadion, tribun serta fasilitas lain belum dijamah dan diperbaiki,” herannya.

Hal senada pun di sampaikan oleh salah seorang masyarakat sekaligus atlit tinju asal manggemaci, Iwan. Ia mengharapkan agar proyek di lapangan Manggemaci tidak menghilangkan ruang publik dan sarana olahraga masyarakat sekitar. “Cukup bagian timur Paruga Nae yang hilang akibat pembangunan, jangan sampai di sebelah barat pun demikian adanya,” harap Iwan. [BM]