Kabar Bima

Dukungan Psikososial, Tugas Berat Tapi Kerap Dilupakan

216
×

Dukungan Psikososial, Tugas Berat Tapi Kerap Dilupakan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Bantuan dari berbagai pihak untuk korban banjir bandang Kota Bima hampir sebagian besar hanya fokus pada pemenuhan logistik dan aspek fisik. Namun, dukungan pada aspek psikososial bagi para korban banjir kerap dilupakan bahkan cenderung tidak diperhatikan.

Dukungan Psikososial, Tugas Berat Tapi Kerap Dilupakan - Kabar Harian Bima
Koordinator Tim LDP Kota Bima, Rahmat Hidayat saat mendampingi anak-anak korban banjir. Foto: Ady

Tugas inilah yang konsisten dilakukan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dari Kementerian Sosial RI sejak bencana banjir bandang pertama terjadi. Kendati kerap tak dianggap, keberadaan tim ini sangatlah berperan untuk memulihkan kembali kondisi psikososial masyarakat, terutama bagi kaum rentan.

Dukungan Psikososial, Tugas Berat Tapi Kerap Dilupakan - Kabar Harian Bima

“Mulai awal terbentuknya SK tanggap darurat hingga saat ini Tim LDP terus memberikan pelayanan psikososial di masyarakat Kota Bima,” kata Koordinator Tim LDP Kota Bima, Rahmat Hidayat, Rabu (11/1) siang.

Menurut Hidayat, peranan Tim LDP memang tidaklah nampak seperti relawan lainnya. Sebab tugasnya lebih fokus untuk mengembalikan kondisi trauma kaum rentan agar tidak semakin buruk pasca bencana banjir.

Adapun kaum rentan itu seperti, anak-anak, lansia, disabilitas dan ibu-ibu. Mereka ini secara rutin diberikan beberapa terapi yang dapat mengurangi beban psikososialnya. Seperti terapi bermain, terapi konseling, terapi kelompok bahkan hipnoterapi.

“Tim LDP bekerja di semua lini mulai dari titik pengungsian, masyarakat dalam lingkungan dan komunitas seperti sekolah. Lini-lini ini disentuh oleh kami dengan maksud-maksud tertentu,” tuturnya.

Seperti pada titik pengungsian kata dia, anak-anak disiapkan agar tidak menjadi korban kekerasan baik fisik maupun seksual dari para pengungsi, serta mengurangi mereka dari stres dan kekuatiran akan bencana yang sudah dihadapinya.

Selain itu, anak-anak dan para pengungsi diajarkan tentang manajemen bencana agar mengetahui bagaimana bersikap jika terjadi bencana serupa. Pendampingan yang dilakukan cukup efektif. Dulu waktu banjir, masyarakat masih sulit menerima keadaan dan cenderung emosionalnya sangat tinggi.

Setelah mendapatkan dampingan Tim LDP mereka berubah dan siap melanjutkan kehidupannya. Dicontohkannya, seperti anak-anak dulu takut ke sekolah karena tidak mempunyai seragam.

“Dengan adanya LDP anak-anak disiapkan untuk bersekolah dan diberikan motivasi untuk meriah pendidikan setinggi-tingginya,” tandas Hidayat yang juga Pekerja Sosial Kemensos RI ini.

*Kahaba-03