Kabar Bima

Sunat Dana KIP Lagi, Kali ini Diduga di SDN 40

210
×

Sunat Dana KIP Lagi, Kali ini Diduga di SDN 40

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Pemotongan dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak hanya dilakukan oleh SDN 11 dan SDN 03, tapi juga diduga dilakukan di SDN 40 Kota Bima. Sekolah setempat beralasan, uang itu akan digunakan untuk memperbaiki jalan yang masih becek di halaman sekolah.

Sunat Dana KIP Lagi, Kali ini Diduga di SDN 40 - Kabar Harian Bima
Ilustrasi

Salah seorang warga Kelurahan Lewirato WH mengakui adanya pemotongan dana KIP di SDN 40 Kota Bima. jumlahnya sebesar Rp 50 ribu per siswa.

Sunat Dana KIP Lagi, Kali ini Diduga di SDN 40 - Kabar Harian Bima

“Awalnya saya kira untuk anak saya saja yang dipotong. Setelah menghubungi orang tua siswa lain, ternyata semua siswa yang mendapat dana KIP juga dipotong sebesar Rp 50 ribu,” ungkapnya kepada Kahaba.

Diakuinya, pemotongan dana KIP itu untuk memperbaiki taman dan jalan di halaman sekolah yang masih rusak akibat banjir beberapa waktu lalu.

Sementara itu Kepala SDN 40 Kota Bima, Hj. Mariamah membantah pernyataan sumber tersebut. Sebab saat pembagian dana KIP, seluruh siswa dan orang tua hadir menyaksikan pembagian.

“Informasi sumber tidak benar, karena tidak ada pemotongan sepeserpun dana KIP di skeolah kami,” elaknya.

Mariamah menyebutkan, jumlah penerima dana KIP di SDN 40 sebanyak 92 siswa. Terdiri dari siswa yang berasal dari kelas satu hingga enam, dengan metode pembagian secara bertahap.

“Pemberian dana KIP berlangsung sejak kemarin. Akan ada tahap pembagian selanjutnya bagi yang belum sempat datang mengambil di sekolah setempat,” katanya.

Mariamah menegaskan, selama pembagian tidak pernah adanya penolakan dan gejolak yang terjadi dari wali murid. Karena selaku kepala sekolah setempat, telah membagikan sesuai prosedur dan aturan.

“Dari kelas satu hingga kelas enam, semu siswa diberikan masing-masing Rp 450 ribu, dengan tidak ada pemotongan sedikitpun,” pungkasnya.

Pernyataan Hj. Mariamah justeru kembali dibantah oleh orang tua siswa. Karena kenyataannya, pembagian uang itu memang dipotong.

“Uangnya memang dipotong Rp 50 ribu. Ko’ Kepseknya tidak mengakui,” kata WH dengan nada keheranan.

*Kahaba-04