Kabar Bima

BNNK Bima Ajak Pekerja Perangi Narkoba

239
×

BNNK Bima Ajak Pekerja Perangi Narkoba

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.-  Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bima terus mengajak dan mengimbau masyarakat untuk memerangi narkoba melalui program Desiminasi Informasi Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

BNNK Bima Ajak Pekerja Perangi Narkoba - Kabar Harian Bima
Kepala BNNK Bima AKBP H Ahmad. Foto: Dok. BNNK Bima

Elemen penting yang turut menjadi sasaran program ini adalah para pekerja. BNNK Bima tak luput mengajak agar para pegawai pemerintah dan karyawan perusahaan untuk menjauhi bahaya virus narkoba.

BNNK Bima Ajak Pekerja Perangi Narkoba - Kabar Harian Bima

Kepal BNNK Bima AKBP H Ahmad  mengatakan, BNNK  Bima akan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada para pekerja. Tujuan agar para pegawai dan karyawan beserta keluarganya siap menolak peredaran gelap narkoba guna mewujudkan kenyamanan dan ketentraman kerja di lingkungan.

“Para pekerja beserta keluarganya agar ke depan  tidak terpengaruh dengan  iming-iming nikmatnya narkoba. Antisipasi terhadap narkoba sangat  harapkan  khususnya di lingkungan kerja mereka,” jekas H Ahmad.

Dijelaskannya, selama dua  tahun yakni 2015-2016 penggunaan narkoba tercatat mencapai 5 juta jiwa dari berbagai rentang usia, mulai usia dini hingga dewasa. Memutuskan kecanduan hanya dapat dilakukan dengan rehabilitasi. Bila tidak dilakukan maka kita akan kehilangan generasi di masa yang akan datang.

“Seperti yang pernah disampaikan presiden, Indonesia  darurat  narkoba. Oleh karena itu, untuk memutuskan jaringan ini perlu kerjasama semua pihak,” ajaknya.

Selama dua tahun  terakhir  sebanyak 5 juta jiwa terjerat narkoba dan 33 orang mati setiap hari. Dari lima juta jiwa yang  terjerat narkoba, BNN hanya mampu menampung sekitar 18 ribuan saja untuk rehabilitasi per tahun. “Bila kondisi ini berlanjut bagaimana ke depan generasi kita akan ketergantungan terhadap Narkoba,” terangnya.

Dalam rangka mewujudkan Indonesia tidak lagi menyalahgunakan narkoba lanjut H Ahmad, semua pihak harus serius menangani ini. Bangsa Indonesia begitu lemah dengan kondisi yang dilemahkan oleh bangsa lain. Dan selama ini penyelesaian penyalahgunaan narkoba berakhir di penjara. Namun BNN mencari solusi lain yaitu rehabilitasi. Pihaknya meminta untuk selalu bekerjasama menangani masalah ini.

Disisi lain sambung dia, banyak yang beranggapan penyalahgunaan narkoba ini tanggung jawab BNN. Padahal ini adalah tanggung jawab bersama. Bahaya narkoba ini efeknya luar biasa dapat merusak nama baik dan kehidupan. Menyadari bahaya narkoba sangatlah penting. Oleh karena itu, apabila terlanjur memakai maka dimintanya untuk melaporkan ke BNN agar bisa direhabilitasi.

“Sebagai pegawai atau karyawan, saya lebih mengerti bahaya narkoba dan apa yang perlu kita lakukan saat ini. Karyawan merupakan sasaran empuk bagi pemasar narkotika dan dianggap memiliki penghasilan cukup untuk membeli narkoba. Oleh karena itu kita harus mewaspadainya,” ingat dia.

Pihaknya juga menghimbau kepada pimpinan SKPD dan perusahaan apabila ada pegawai dan karyawan secara jujur melaporkan dirinya bahwa dia merupakan pecandu, maka pimpinan perusahaan diharapkan agar mempunyai kebijakan untuk melaporkan ke IPWL dan mendatangi BNNK Bima sebagai Sekretariat Team Asesmen Terpadu (TAT) wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

BNNK Bima mengajak semua pihak bersama-sama menjauhi narkoba. Salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan, memiliki pengetahuan tentang bahaya obat-obatan terlarang, perkuat iman dan cenderung bergaul dengan kelompok dan komunitas yang positif yang tidak bersentuhan dengan dunia narkoba.

“Dalam kesempatan ini, saya mengingatkan bahwa pelaku narkoba awalnya bersifat  mencoba-coba. Akhirnya akan mulai menjadi ketagihan. Padahal bahaya narkoba tidak hanya merusak kesehatan, namun juga akan merusak masa depan anda,” H Ahmad kembali mengingatkan.

*Kahaba-05