Kabar Bima

BPBD dan FPRB Sosialisasi Penanganan Bencana

205
×

BPBD dan FPRB Sosialisasi Penanganan Bencana

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Penanganan tanggap darurat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Bima semakin dioptimalkan. Itu dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan sosialisasi penanganan kegawatdaruratan dan psikososial pasca bencana.

BPBD dan FPRB Sosialisasi Penanganan Bencana - Kabar Harian Bima
Sosialisasi Penanganan Bencana. Foto: Eric

Kegiatan selama sehari itu bertempat di aula kantor BPBD Kota Bima Selasa (14/3). Acara tersebut turut di ikuti Ketua FPRB Kota Bima Anwar Arman, Kepala BPBD H. Sarafuddin, Kabid Yankes Dikes Hj. Fitriani serta perwakilan TSBK kelurahan, masyarakat, lembaga eksternal.

BPBD dan FPRB Sosialisasi Penanganan Bencana - Kabar Harian Bima

“Bencana itu datang tanpa perencanaan dan waktu. Kita sebagai masyarat harus mempersiapkan diri sejak dini untuk menghadapinya. Baik itu bentuk antisipasi, saat kejadian dan pasca bencana terjadi,” ujar Ketua FPRB Kota Anwar Arman.

Diakui pria yang bergelar Sarjana Ekonomi itu, Kota Bima sebelumnya menjadi kota tangguh bencana. Namun sejak banjir bandang terjadi pada akhir Desember, Kota Bima menjadi salah satu daerah berpotensi terjadinya bencana alam. Menyikapinya, pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan kemampuan mitra kelembagaan seperti Tim Siaga Bencana Kelurahan (TSBK) setiap tahun.

“Saat banjir bandang terjadi, pengaruh TSBK cukup terasa. Dibeberapa sektor turut membantu masyarakat, sebagian lainnya membantu mendistribusikan bantuan kepada korban banjir,” katanya.

Dengan adanya pengaruh TSBK, pemerintah akan mendorong dalam tiga tahun kedepan TSBK telah ada pada setiap 38 kelurahan di Kota Bima. Sebab saat ini lembaga relawan TSBK baru terbentuk di 20 kelurahan, dan semoga akan rampung di setiap kelurahan pada tahun 2019 mendatang.

Ditambahkan Anwar, untuk menjadi tangguh kembali sebuah daerah harus memiliki beberapa indikator. Seperti daya preventif, antisipatif dan adaptif, sehingga dengan adanya upaya tersebut maka resiko bencana bisa diminimalisir dampaknya.

“Meskipun kita tidak bisa menghindar dari bencana, tapi dengan tindakan diatas kita bisa mengurangi dampaknya,” tambahnya.

Sementara itu Kepala BPBD Kota Bima H. Sarafuddin mengungkapkan sosialisasi ini dapat menjadi wadah untuk peserta berperan aktif bila terjadi tanda-tanda bencana. Misalnya ada hujan deras tanpa henti, ataupun panas berkepanjangan yang dapat berpotensi terjadi bencana.

“Melalui sosialisasi ini, pemerintah mengajak seluruh elemen dapat berperan aktif dalam melakukan tindakan pengurangan resiko bencana di daerah,” ajaknya.

*Kahaba-04