Kabar Bima

Hujan Gerimis Mengantar Pemakaman Ina Ka’u Mari

313
×

Hujan Gerimis Mengantar Pemakaman Ina Ka’u Mari

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Putri keenam Sultan Muhammad Salahuddin Hj. Siti Maryam Dimakamkan tadi usai waktu dzuhur, Minggu (19/3) di kompleks pemakaman keluarga Sultan Bima di Masjid Muhammad Salahuddin.

Hujan Gerimis Mengantar Pemakaman Ina Ka'u Mari - Kabar Harian Bima
Jasad Hj. Siti Maryam Binti Sultan Muhammad Salahuddin Bima saat diantar ke tempat pemakaman. Foto: Bin

Suasana haru mengantar kepergian wanita yang biasa disapa Ina Ka’u Mari ke tempat peristrahatannya yang terakhir.

Hujan Gerimis Mengantar Pemakaman Ina Ka'u Mari - Kabar Harian Bima

Proses pemakaman dimulai dari Pandopo Bupati Bima, Ferdiansyah Fajar Islam menyampaikan sambutan keluarga. Sementara Hj Fera Amalia membacakan riwayat hidup Almarhummah. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan jenazah dari keluarga Kesultanan Bima kepada Dandim 1608 Bima.

Suasana duka tampak terlihat saat jenazah wanita yang dijuluki Bumi Partiga itu ditandu menuju Masjid Sultan Muhammad Salahuddin. Pasukan Suba Kerajaan Bima mengiringi dengan pakaian hitam dan putih.

Awan mendung menyelimuti kepergian Ina Ka’u Mari untuk selama – lamanya. Tidak berselang lama, usai sholat jenazah, hujan gerimis mengantar proses pemakaman. Tahlil berkumandang saat jasad wanita yang meraih gelar Doktor diusia senja itu masuk ke liang lahat. Sesaat setelah proses pemakaman usai, hujan deras kemudian mengguyur.

Hujan Gerimis Mengantar Pemakaman Ina Ka'u Mari - Kabar Harian Bima
Persiapan pemakaman Hj. Siti Maryam. Foto: Bin

Kepergian salah satu putri terbaik Bima itu meninggalkan duka mendalam. Dimasa hidupnya, Ina Ka’u Mari begitu akrab di telinga warga Bima sebagai pelita sejarah tentang Bima.

Anggota Majelis Adat Dana Mbojo, Abdul Karim mengatakan, Hj. Siti Maryam mulai jatuh sakit sekitar 4 hari sebelum banjir bandang melanda Kota Bima akhir Desember 2016 lalu. Kendati kondisinya sudah tidak fit, namun Almarhummah tetap beraktifitas dan tidak ingin menunjukan rasa sakitnya.

Dua hari sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir kata Karim, Hj. Siti Maryam dirawat di RS. Dokter Agung. Karena kondisinya semakin memburuk, akhirnya dilarikan ke ruangan ICU RSUD Bima dan meninggal dunia pada pukul 16.00 Wita.

“Beliau lahir tanggal 13 Juni 1927 dan meninggal diusia 89 tahun 10 bulan,” sebutnya.

*Kahaba-01