Kabar Bima

Panitia Klarifikasi Soal Nurul, Juara Kaligrafi Asal Bolo

1052
×

Panitia Klarifikasi Soal Nurul, Juara Kaligrafi Asal Bolo

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.– Panitia pelaksanaan MTQ tingkat Kecamatan Bolo menyampaikan klarifikasi soal tidak diikutsertakannya Nurul Awalia pada ajang tingkat Kabupaten Bima. Nurul sebelumnya, merupakan juara kaligrafi pada MTQ tingkat Kecamatan Bolo tahun 2017.

Panitia Klarifikasi Soal Nurul, Juara Kaligrafi Asal Bolo - Kabar Harian Bima
Kaligrafi hasil karya Nurul. Foto: Yadien

Ketua panitia Abbas menjelaskan, persoalan itu sebenarnya hanya miskomunikasi saja. Tidak ada unsur kesengajaan dari panitia untuk tidak mengikutsertakan Nurul Awalia pada MTQ tingkat Kabupaten Bima yang akan digelar di Wawo.

Panitia Klarifikasi Soal Nurul, Juara Kaligrafi Asal Bolo - Kabar Harian Bima

“Hanya miskomunikasi saja,” katanya, Jumat kemarin.

Abbas menjelaskan, awalnya panitia sudah memberitahukan ke seluruh peserta, bahwa peserta yang meraih juara tidak langsung diutus, tetapi dilakukan pelatihan terlebih dulu. Bahkan bagi peserta yang tidak mendapat undangan untuk mengikuti TC, maka dianggap belum memenuhi syarat untuk mengikuti ketingkat lebih tinggi.

“Sebenarnya terkait masalah itu juga kami tidak tahu. Karena itu kewenangan panitia lain atau pembina. Pada kegiatan itu, kita hanya bekerja untuk memfasilitasi rangkaian kegiatan,” kilahnya.

Intinya sambung pria yang juga Sekcam Bolo menegaskan, masalah duta atau peserta yang akan mewakili Kecamatan Bolo merupakan kewenangan panitia musabaqah atau pembina.

Sementara itu, Dewan pembina pada cabang kaligrafi H. Qorim membenarkan penjelasan Abbas. Setiap peserta yang meraih juara saat itu diberikan informasi bahwa peserta yang mendapatkan undangan akan mengikuti tahapan TC. Jika tidak ada undangan, maka dianggap belum mampu untuk menjadi duta ditingkat Kabupaten.

Ia pun mengakui Nurul Awalia adalah peserta duta Desa Rasabou yang meraih juara pada MTQ Bolo. Kemudian saat dilakukan TC, Nurul Awalia tidak memberikan hasil yang maksimal untuk diikutsertakan, bahkan saat disuruh untuk mendekorasi kaligrafi, belum fasih.

“Tingkat kecamatan tentu berbeda pada tingkat kabupaten. Peserta akan menggunakan Handam untuk alat mendekorasi. Sementara ditingkat kecamatan, Nurul Awalia hanya menggunakan spidol,” jelasnya.

Ia menambahkan, tidak diutusnya Nurul bukan dilakukan sepihak oleh panitia. Tetapi sudah melalui aturan yang jelas. Kalau Nurul dipaksakan ikut, maka tidak akan memberikan hasil yang maksimal.

Kemudian soal Nurul telah digantikan oleh orang lain, dirinya membantah, karena sampai sekarang bidang dekorasi masih kosong.

“Tidak ada yang menggantinya, karena sampai sekarang posisi itu masih kosong,” tegasnya.

*Kahaba-C10