Kabar Bima

215 Mahasiswa KKN STIE Bima Dilepas

227
×

215 Mahasiswa KKN STIE Bima Dilepas

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Ketua STIE Bima Firdaus melepas secara resmi peserta KKN Ke-XV Tahun Angkatan 2016/2017 sebanyak 215 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), Sabtu (17/6) pagi. Mahasiswa yang dibagi menjadi 8 kelompok itu disebar di Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu.

215 Mahasiswa KKN STIE Bima Dilepas - Kabar Harian Bima
Ketua STIE Bima Fidaus. Foto: Bin

Di Kabupaten Bima mahasiswa disebar di 5 kecamatan,  masing-masing Kecamatan Sape, Wawo, Palibelo, Bolo, dan Madapangga. Kota Bima, tersebar di 2 Kecamatan yakni Kecamatam Rasa Nae Barat dan Raba. Sementara di Kabupaten Dompu, peserta KKN ditempatkan di Kecamatan Manggelewa. Setiap kelompok mendapat jatah rata-rata anggota sekitar 25-28 orang.

215 Mahasiswa KKN STIE Bima Dilepas - Kabar Harian Bima

Ketua STIE Bima Firdaus selaku pembina upacara memberikan wejangan kepada ratusan peserta KKN tersebut. Dirinya mengeskan, esensi KKN adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk itu, ia meminta kepada mahasiswa saat di lokasi KKN nanti, harus bisa menerapkan keilmuan yang dimiliki. Baik keilmuan yang berkaitan dengan ilmu ekonomi maupun pengalaman yang diperoleh di organisasi.

“Di tempat KKN mahasiswa harus bisa menerapkan keilmuan yang diperoleh selama berada di STIE,” pesan pria yang menyandang gelar Sarjana Teknik dan Magister Manajemen itu.

Dengan demikian, kehadiran mahasiswa KKN STIE Bima harus dapat memberikan solusi bagi masalah yang ada di masyarakat. dirinya juga berpesan, agar mahasiswa STIE Bima menjaga nama baik alamater.

215 Mahasiswa KKN STIE Bima Dilepas - Kabar Harian Bima
Acara pelepasan mahasiswa KKN STIE Bima. Foto: Bin

“Tolong jaga nama baik alamater. Jangan memberikan kesan buruk kepada masyarakat,” pintanya.

Harus diakui sambung Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bima itu, curhatan masyarakat di beberapa lokasi diturunkan mahasiswa KKN ada yang trauma karena citra buruk yang diberikan mahasiswa selama ini. Data itu diperoleh, karena sebelum menetapkan lokasi KKN STIE Bima, pihaknya terlebih dahulu melakukan survei lokasi.

“Jangan sampai kehadiran kita malah menjadi beban bagi masyarakat. Bukanya memberikan solusi, malah membuat susah,” tegasnya.

Namun demikian, Firdaus mewanti-wanti peserta KKN untuk tidak membuat ulah saat melaksanakan program. Dirinya tidak ingin mendengar ada laporan, bahwa peserta KKN menyusahkan kepala desa dan lurah.

*Kahaba-01