Kabar Bima

Rancunya Proyek Convention Hall

582
×

Rancunya Proyek Convention Hall

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Gedung Paruga Na’e kini disulap menjadi Convention Hall. Pekerjaannya pun mulai rampung diselesaikan. Proyek itu dipersiapkan menjelang acara Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang di gelar di Kota Bima tahun 2013 mendatang. Rencananya, bangunan itu akan digunakan untuk acara pembukaan kegiatan 14 Pemerintah Kota se-Indonesia. Masalah pun muncul di balik pekerjaan proyek itu. Pasalnya, penataan proyek tidak mempersiapkan ruang untuk tempat parkir. Protes dan sorotan pun berdatangan dari masyarakat.

Rancunya Proyek Convention Hall - Kabar Harian Bima
Gedung Paruga Nae yang disulap menjadi Convention Hall menjelang pelaksanaan Apeksi 2012 / Foto: Arief

Iwan (40), salah seorang warga Kota Bima yang melihat tidak adanya penataan tempat parkir di bangunan Convention Hall menanyakan hal itu. Kepada Kahaba, bangunan sebesar itu yang direncanakan untuk perhelatan akbar, mestinya menyediakan tempat parkir yang representatif. “Lihat saja bangunan itu, tidak ada tempat parkirnya. Lantas dimana kendaraan tamu undangan atau masyarakat yang hadir memarkirkan kendaraannya,” sorot Iwan.

Rancunya Proyek Convention Hall - Kabar Harian Bima

Ia menambahkan, persoalan plang nama tempat pun menjadi rancu pada proyek itu. Jika dari arah barat, papan nama di depan gedung itu terbaca ‘Convention Hall Paruga Nae’, namun jika dari timur namanya berubah menjadi ‘Paruga Nae Convention Hall’.

Hal senada pun disampaikan oleh Didi (25). Pemuda asal Pane itu melihat ada yang kurang dibalik proyek Convention Hall. Kata Didi, jika dilihat dari perubahan penataan dari Paruga Nae menjadi Convention Hall, pada bagian depan bangunan terdapat taman, demikian pula pada sisi samping timur dan barat bangunan, juga di rubah menjadi taman. “Artinya ruang untuk parkir kendaraan tidak ada. Apa iya nanti kendaraan ketika acara berlangsung harus ditempatkan di sepanjang jalan Soekarno – Hatta,” jelasnya.

Lanjut Didi, semestinya, Pemerintah Kota Bima harus menata ruang parkir pada sisi timur dan barat bangunan itu. Karena di dua sisi tersebut, terdapat jalan yang bisa menghubungkan para pengguna kendaraan untuk menuju di tempat parkir. “Di dua sisi bangunan  itu sangat representatif untuk dijadikan tempat parkir,” katanya.

Menanggapi itu, Walikota Bima H. Qurais H. Abidin yang ditemui di halaman gedung Pemerintah Kota Bima mengatakan, bangunan Convention Hall belum selesai di bangun. Untuk tempat parkir, pemerintah tentu akan menata di sekitar bangunan tersebut. “Parkir nanti bisa di dalam dan bisa juga di taman depan,” ujarnya kepada Kahaba, Selasa, 25 September 2012, di halaman kantor Pemkot Bima.

Ketika ditanya bagian dalam gambar bangunan Convention Hall, tempat parkirnya dimana? Qurais mengaku belum melihat gambar bangunan itu. “Saya belum lihat gambarnya, karena saya bukan orang tekhnis,” cetusnya.

Ia menjelaskan, untuk lokasi di sisi kiri kanan bangunan itu juga tengah direncanakan untuk parkiran. Kalaupun tidak bisa, parkir kendaraan bisa dialihkan ke jalan raya. “Kalau diharuskan tutup, ya di tutup. Tapi kalau memang masih bisa dipakai, ya di pakai,” ujarnya.

Bahkan untuk menyediakan tempat parkir yang representatif, pihaknya juga berencana merombak taman pada bagian depan. “Itu baru dipikirkan. Dan sebenarnya parkir kita nanti akan besar, di belakang juga nanti bisa digunakan untuk parkir,” tambah Qurais. [BS]