Kabar Bima

Silahturahim dengan Warga, H. Sutarman Urai Urusan Politik

258
×

Silahturahim dengan Warga, H. Sutarman Urai Urusan Politik

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Bakal Calon Walikota Bima H. Sutarman H. Masrun silahturahim dengan warga Kelurahan Lewirato, Jumat (23/6). Kegiatan yang dihadiri ratusan warga setempat itu dirangkaikan dengan buka puasa bersama.

Silahturahim dengan Warga, H. Sutarman Urai Urusan Politik - Kabar Harian Bima
H. Sutarman H. Masrun. Foto: Bin

Momen pertemuan itu juga dimanfaat oleh H. Sutarman untuk menyampaikan proses urusan politik jelang Pilkada Kota Bima tahun 2018 yang saat ini tengah dijalaninya.

Silahturahim dengan Warga, H. Sutarman Urai Urusan Politik - Kabar Harian Bima

“Sengaja saya minta waktu untuk berbicara di acara ini. Selain ingin terus mendekatkan diri dengan warga Lewirato. Juga ingin menyampaikan progress upaya politik yang saat ini terus saya jalani,” katanya.

Pembina Kosambo itu mengakui, perkembangan urusan politik yang dijalani saat ini terus menunjukan progress yang menggembirakan. Kendati beberapa bulan lalu ia ditawari untuk menjadi Bakal Calon Wakil Gubernur NTB, namun ditolak karena harus fokus untuk maju pada Pilkada Kota Bima.

Tawaran menjadi orang nomor di Provinsi kata dia, memang menjadi isu dan spekulasi politik. Namun dirinya kembali menegaskan, setelah komunikasi dengan keluarga dan orang tua keputusan untuk ikut Pilkada Kota Bima menjadi pilihan yang tidak bisa dipertimbangkan lagi.

Pada kesempatan itu dirinya juga menyampaikan perkembangan urusan dengan partai politik. menurut Sutarman, isu partai politik menjadi hal yang sangat luar biasa. Namun menentukannya, tidak boleh dengan cara yang gegabah.

Silahturahim dengan Warga, H. Sutarman Urai Urusan Politik - Kabar Harian Bima
Warga Kelurahan Lewirato saat hadir pada acara silahturahim H. Sutarman. Foto: Bin

Dijelaskannya, saat ini partai juga cukup hati-hati menentukan pilihan. Karena oreantasinya juga memikirkan Pemilu Presiden Tahun 2019. Kemudian menunggu keputusan DPR RI tentang UU Pemilu, soal ambang batas mencalonkan presiden O persen atau 25 persen.

“Dua hal ini yang membuat partai belum berani menentukan sikap. Dan ini berlaku seluruh daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tahun 2018,” paparnya.

Selain itu sambung pria yang menyandang gelar Magister Manajemen itu, pertimbangan berat partai menentukan sikap juga dari hasil survei para calon. Karena survei elektabilitas harus dilakukan oleh lembaga survei nasional.

“Makanya semua bakal calon sekarang gelisah, karena partai belum bisa menentukan sikap. Jangankan saya calon dari luar partai, calon didalam partai juga gelisah,” tuturnya.

Namun dirinya memberikan keyakinan kepada warga Lewirato jika dirinya memiliki pelaung untuk bisa mendapatkan partai. Hanya saja menunggu waktu yang tepat.

“Untuk itu saya sangat berharap doa dan dukungan dari seluruh keluarga di Lewirato, agar dimudahkan segala urusan ini,” pintanya.

*Kahaba-01