Kota Bima, Kahaba.- 25 tahun itu waktu yang sangat lama. Banyak yang terlewati, dan tidak sedikit juga yang telah berubah. Namun kebersamaan selama 25 tahun yang berlalu itu kini kembali dibingkai dalam suasana haru dan keakraban. Semua tumpah ruah dengan perasaan penuh kasih sayang.
Demikian yang tergambar pada acara reuni angkatan 1992 SMAN 2 Kota Bima di Rumah Makan Purnama, Kamis (29/6). Acara itu menjadi momen spesial untuk melepas kerinduan. Banyak cerita pun tersampaikan, sejarah masa – masa indah dulu diingat kembali. Tertawa lepas, terharu, merangkul dan berpelukan. Bahagianya mereka saat dipertemukan kembali.
Acara dengan tema “Merajut yang Hilang, Membangun Kebersamaan” itu dihadiri ratusan alumni. Terlihat juga 10 orang guru sekolah setempat. Mereka juga sangat bahagia melihat mantan siswa – siswinya yang dididik dulu telah menjadi orang yang sukses.
Ketua panitia kegiatan Suratman H. Abbas dalam sambutannya menyampaikan,
perjalanan kepanitiaan kegiatan ini berjalan selama 2 bulan. Selam itu pun sejumlah persiapan dilakukan. Termasuk coba menghubungi sekolah, meminta buku induk untuk mengetahui jelas jumlah siswa dan nama siswa. Namun sayang, buku induk itu telah dihantam banjir bandang akhir desember 2016 lalu.
“Kondisi ini cukup menyulitkan kami. Makanya kami turun ke desa desa, mencari teman satu angkatan dan mendatanya. Alhamdulillah, akhirnya semua bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Diakui Suratman, dulu angkatan 92 berpisah pada acara perpisahan yang digelar sekolah di aula tanggal 29 Juli. Untuk itu, kepanitiaan sepakat menentukan waktu reuni digelar tanggal 29 Juli. Agar tepat bahwa perisahan ini sudah berjalan selama 25 tahun.
Dirinya juga menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh alumni yang sempat hadir. Terutama alumni yang berada di luar daerah seperti, di Papua, Kalimantan, Jakarta, Bali dan Mataram.
“Terimakasih yang paling dalam juga kami sampaikan kepada guru-guru yang sudah hadir. Dari 25 orang yang diundang, namun yang menyempatkan diri hadir sebanyak 10 orang,” tuturnya.
Dirinya juga menegaskan, jika reuni yang digelar itu tidak ada unsur politik. Semua dalam partisipasi utuh keakraban alumni. Karena selama persiapan dilakukan, semua alumni memberikan kontribusi agar kegiatan dimaksud bisa berjalan.
“Ini luar biasa, kebersamaan ini kami harap tidak berlalu,” katanya dengan nada kesedihan.
Di tempat yang sama, Abdul Azis yang mewakili jajaran guru menyampaikan apresiasinya. Ia pun merasa terharu dan sangat bahagia bisa berada kembali dengan mantan murid –muridnya.
“Tidak ada yang membuat kami bahagia, selain melihat keberhasilan kalian. Kebersamaan ini perlu ditingkatkan, jangan lupa akan persaudaraan,” pesannya.
Rangkaian acara pun kemudian dilanjutkan dengan penyerahan souvenir untuk 10 orang guru yang hadir. Ucapan terimakasih telah mendidik dan membimbing pun selalu dilontarkan para alumni saat penyerahan souvenir tersebut. Setelah itu, seluruh alumni berjabat salam dengan seluruh guru yang hadirdan dilanjutkan dengan acara foto bersama.
*Kahaba-01