Kota Bima, Kahaba.- 4 orang siswa di SMPN 14 Kota Bima masing – masing Fikra, Dayat, Yusran dan Rangga yang mengaku dipukul hingga menyebabkan luka, kini meminta maaf kepada guru. Mereka mengakui salah karena telah ngamuk lantaran tidak dapat beasiswa. (Baca. 4 Siswa ini Protes Dipukul Guru)
Pengakuan maaf tersebut disampaikan 4 orang siswa tersebut dihadapan Kepala SMPN 14 Kota Bima Arsyad Jafar, perwakilan guru dan didampingi Kabid Dikdas Dikbud Kota Bima Abdul Azis, di sekolah setempat, Senin (21/8).
Fikra salah seorang siswa mengaku telah berbicara bohong. Luka yang ditunjukan pada media itu bukan karena dipukul guru. Melainkan luka karena disebabkan kelalaian sendiri. (Baca. Insiden di SMPN 14, Dikbud Segera Turun ke Sekolah)
Selain Fikra, Rangga, Dayat dan Yusran juga mengakui bahwa laporan tindakan pemukulan yang dilakukan guru itu tidak benar. Karena sifatnya hanya melakukan pembinaan. Dia bersama rekan siswa lainnya sangat nakal di kelas.
“Kenakalan kami mengangkat kursi dan meja lalu dikumpulkan. Sehingga kegiatan KBM tidak berjalan lagi. Wajar kuping kami di jewer sebagai bentuk pembinaan,” tuturnya.
Selain itu, mereka selalu diingatkan oleh beberapa guru saat KBM sedang berjalan. Agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar aturan sekolah, sehingga tidak dihukum.
“Kami sering tidak mendengar apa yang menjadi ajaran serta peringatan yang disampaikan guru, sehingga selalu dijewer dan di pukul di pundak,” bebernya.
Maka dari itu, sebagai bentuk penyesalan terhadap guru dan kepala sekolah. mereka meminta maaf sekaligus berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar dan mengganggu ketertiban sekolah.
Atas penyesalan siswa tersebut Kepala sekolah beserta jajaran guru menerima permintaan siswa dan kembali akan memberikan pengajaran serta pembinaan yang baik, agar siswa kembali belajar di kelas.
“Guru memberikan pembinaan bukan untuk menyakiti, tapi lebih kepada pembentukan karakter siswa ke arah yang lebih baik. Untuk menjadi generasi yang berkualitas, dan berprestasi,” ujar Kepala Sekolah Arsyad Jafar.
Sementara itu Kabid Dikdas Dikbud Kota Bima Abdul Azis menjelaskan, dengan adanya permintaan maaf siswa serta guru siap kembali mengajar.
“Jadi sudah tidak ada masalah, semua sudah berakhir,” katanya.
*Kahaba-04