Kabar Bima

Hendak Digusur, Pedagang Amahami Menangis di Kantor Dewan

258
×

Hendak Digusur, Pedagang Amahami Menangis di Kantor Dewan

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Puluhan pedagang Amahami yang berada di seberang jalan mendantangi Kantor DPRD Kota Bima, Selasa (12/9). Mereka hadir untuk mencurahkan rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh Kepala Pasar Amahami, yang akan dilaksanakan pada sore hari ini.

Hendak Digusur, Pedagang Amahami Menangis di Kantor Dewan - Kabar Harian Bima
Sumarni, salah satu pedagang saat menyampaikan masalah yang dihadapi. Foto: Bin

Kehadiran para pedagang disambut sejumlah Anggota DPRD Kota Bima, Nazamudin, Dedy Mawardi, H. Armansyah dan M. Saad Djafar.

Hendak Digusur, Pedagang Amahami Menangis di Kantor Dewan - Kabar Harian Bima

Salah seorang pedagang, Sumarni M. Ali sembari meneteskan aor mata meminta tolong kepada wakil rakyat, agar persoalan mereka bisa dibantu. Sebab, sore hari nanti dagangannya mereka akan segera dibongkar oleh Kepala Pasar Amahami .

“Tolong bantu kami. Kami harus jualan dimana lagi. Sementara kami hanya mendapat tempat seberang jalan,” tuturnya.

Sumarni juga meminta kepada dewan untuk memberikan pengertian kepada kepala pasar untuk tidak menggeser tempat jualan mereka. Karena lokasi lain untuk mereka jualan belum ada.

Untuk itu, dirinya sangat berharap agar keinginan mereka bisa diperjuangkan oleh para wakil rakyat. Sebab, mereka ia dan pedagang dilokasi yang sama kebingungan dimana akan mencari nafkah lagi.

Sementara itu, Nazamudin berjanji akan segera berkoordinasi dan komunikasi dengan Kepala Pasar Amahami, untuk bisa mencari solusi yang baik untuk pedagang yang hendak digusur. Karena sepengatahuannya, lahan sebelah jalan itu milik perorangan, bukan milik pemerintah.

“Nanti kita juga akan panggil kepala pasar. Bicara masalah ini agar bisa diselesaikan dengan baik,” janjinya.

Menurut Nazamudin, maksud pemerintah juga mungkin baik. Agar masalah pasar dan pedagang bisa diatur dan ditata dengan baik. Tapi rencana menggusur harus ditahan dulu, karena harus ada solusi yang juga tidak merugikan pedagang.

“Insya Allah kita bicarakan dulu. Tidak boleh juga main gusur begitu saja,” tegasnya.

*Kahaba-01