Kabar Bima

Bahas Isu Anak, Lakpesdam Sambangi Komnas PA

257
×

Bahas Isu Anak, Lakpesdam Sambangi Komnas PA

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Tim Program Peduli Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kabupaten Bima menyambangi Sekretariat Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Bima, Kamis (2/11) kemarin. Tim diterima Ketua Komnas PA Bima dan pengurus.

Bahas Isu Anak, Lakpesdam Sambangi Komnas PA - Kabar Harian Bima
Lakpesdam saat bertemu Komnas PA membahas isu anak. Foto: Eric

Ketua Tim Program Peduli Lakpesdam, Abdul Haris mengatakan, kehadiran Lakpesdam bertujuan menjalin kemitraan untuk melakukan gerakan penyadaran melalui kampanyekan stop kekerasan terhadap anak kepada masyarakat.

Bahas Isu Anak, Lakpesdam Sambangi Komnas PA - Kabar Harian Bima

Diakuinya, program yang dilaksanakan Lakpesdam tahun ini tidak hanya memberi perhatian terhadap penguatan masyarakat 7 desa di Kecamatan Tambora. Isu kekerasan anak dan perempuan juga menjadi atensi karena belakangan ini kian marak terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Bima.

“Karena itu, kehadiran kami di Komnas PA sebagai lembaga yang konsen terhadap isu anak untuk bersama mengkampanyekan lingkungan ramah anak yang bebas dari tindak kekerasan maupun diskrimnasi,” jelasnya.

Diharapkannya, melalui kemitraan yang dijalin tersebut dapat membangun sinergi dalam hal program dan kegiatan antar kedua lembaga ke depannya. Baik dalam bentuk advokasi kebijakan yang berpihak pada perlindungan maupun kampanye untuk menciptakan kesadaran masyarakat.

Ketua Komnas PA Bima, Salmah menyambut baik kunjungan silaturrahmi Lakpesdam. Pihaknya pun siap mendukung dan terlibat bersama untuk mendorong terwujudnya lingkungan dan daerah ramah anak di Kabupaten Bima.

“Perlindungan terhadap anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi memang tanggungjawab bersama, bukan hanya kami di Komnas PA. Sebab, lingkungan mulai dari level terkecil sangat berperan terhadap tumbuh kembang anak,” jelasnya.

Untuk itu lanjutnya, semakin banyak keterlibatan berbagai komponen masyarakat dan lembaga pemerhati anak, maka akan banyak pihak yang peduli terhadap berbagai persoalan yang dihadapi anak.

“Kita tidak bisa hanya fokus pada pendampingan saja, tetapi gerakan penyadaran melalui sosialisasi, kampanye maupun kegiatan perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan,” tandasnya.

*Kahaba-03