Kabar Bima

Pekerjaan Jalan Dinilai Asal-Asalan, Warga Raba Audiensi dengan Pemdes

226
×

Pekerjaan Jalan Dinilai Asal-Asalan, Warga Raba Audiensi dengan Pemdes

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bima, Kahaba.- Pekerjaan pembuatan jalan usaha tani di So Wadu Jara Desa Raba Kecamatan Wawo dipersoalkan warga setempat. Pasalnya, pekerjaan mengunakan dana desa tahun 2017 sebesar Rp 110 juta itu, dinilai asal-asalan.

Pekerjaan Jalan Dinilai Asal-Asalan, Warga Raba Audiensi dengan Pemdes - Kabar Harian Bima
Audiensi warga Desa Raba dengan Pemerintah Desa Raba. Foto: Firman

Kecewa dengan hasil pekerjaan itu, puluhan warga Desa Raba merespon dengan mendatangi kantor Desa setempat dan menggelar audiensi, untuk mengelarifikasi persoalan ini, Kamis (9/11).

Pekerjaan Jalan Dinilai Asal-Asalan, Warga Raba Audiensi dengan Pemdes - Kabar Harian Bima

Ketua BPD Desa Raba Mahmud mengatakan, pekerjaan jalan itu dilaksanakan asal-asalan.  Itu diketahui setelah BPD melihat gambar dan RAB panjang jalan itu mencapai 487 meter. Setelah diukur, yang dikerjakan hanya sepanjang 420 meter. Sementara itu, ada 2 deker yang harus dibangun namun hanya satu yang dilaksanakan.

“Tentu BPD tidak tinggal diam merespon masalah ini. Kami juga sudah menyampaikan temuan itu kepada pemerintah desa. Namun kepala desa enggan menanggapi. Setelah ada protes, baru direspon,” katanya.

Disisi lain juga ungkapnya, pekerjaan jalan ini dilaksanakan oleh sekertaris desa. Tentu peran sekretaris desa itu menimbulkan pertanyaan.

“Sekdes ko bisa pegang paket, apa ini tidak melanggar,” tanya dia.

Sekretaris Desa Raba Ibrahim mengatakan, pekerjaan itu masih dalam proses pekerjaan dan belum selesai. Mengenai ada kekurangan volume akan kami penuhi. Kemudian masalah deker dari dua yang mesti dikerjakan, namun satu yang dilaksanakan. Karena ditolak oleh pemilik lahan disekitar itu, sehingga dikerjakan satu deker.

Menangapi klarifikasi dari pemerintah desa peserta audiensi kemudian memberikan tanggapan dan pertanyaan seperti yang disampaikan oleh Rasidin. Dia mengatakan ada kesengajaan dalam pekerjaan ini. Kades sengaja melakukan pembiaran karena masukan dari masyarakat tidak pernah direspon dengan cepat.

Sementara perwakilan masyarakat lainnya mengungkapkan pelaksanaan pekerjaan proyek di Desa ini selalu oleh yang berbaju keki, sementara masyarakat hanya jadi penonton.

“Mana pemberdayaan untuk masyarakat, mengurangi penganguran dan membuka lapangan kerja,” sorotnya.

Kades Raba A Malik menjawab, pihaknya akan memperbaiki semua kekurangan yang ada, dan berterima kasih kepada masyarakat yang telah mengingatkannya. Soal kekurangan volume pekerjaan akan dilaksanakan pekerjaan kembali. Sementara stafnya yang sudah berbuat kekeliruan tidak akan lagi diberikan lagi kesempatan untuk menjadi pelaksana kegiatan proyek di Desa tersebut.

Mendengar jawaban Kades, masyarakat yang hadir tidak menerima. Masyarakat meminta realisasi anggaran dari pekerjaan itu berupa pembuktian belanja. Guna mengetahui berapa sisa anggaran.

Setelah itu, disepakati untuk menunjukan bukti pembelanjaan item pekerjaan, diberikan waktu satu hari untuk menunjukannya dengan kesepakatan jika tidak bisa ditunjukan maka staf desa pelaksana kegiatan pembangunan jalan tersebut akan mengundurkan diri.

*Kahaba-08