Kabar Bima

Tahun Politik, Dana Hibah dan Belanja tidak Terduga Naik Drastis

225
×

Tahun Politik, Dana Hibah dan Belanja tidak Terduga Naik Drastis

Sebarkan artikel ini

Kota Bima, Kahaba.- Alokasi dana hibah dan belanja tidak terduga pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Pemerintah Kota Bima tahun 2018 naik drastis. Padahal, sebelumnya Walikota Bima HM Qurais H Abidin menginginkan agar dana seperti itu tidak usah dinaikan jelang musim politik tahun 2018. (Baca. Qurais tidak Ingin Ada Masalah dengan Dana Hibah)

Tahun Politik, Dana Hibah dan Belanja tidak Terduga Naik Drastis - Kabar Harian Bima
Anggota DPRD Kota Bima Syamsurih. Foto: Bin

Kenaikan dana tersebut diungkapkan oleh Fraksi PAN melalui Paripurna Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Rancangan APBD Kota Bima tahun 2018, Jumat (10/11). Syamsurih yang ditunjuk sebagai juru bicara mengatakan, alokasi anggaran untuk belanja hibah pada RAPBD tahun 2018 sebesar Rp 51,9 Miliar, belanja tidak terduga sebesar Rp 8,1 Miliar, belanja bantuan sosial sebesar Rp 4,9 Miliar.

Tahun Politik, Dana Hibah dan Belanja tidak Terduga Naik Drastis - Kabar Harian Bima

“Kami menilai kenaikan ini sangat tinggi, bila dibandingkan dengan potensi rencana pendapatan daerah Kota Bima yang bersumber dari dana transfer pemerintah pusat yang mengalami penurunan sebesar Rp 27,9 Miliar dari anggaran tahun 2017,” sorotnya.

Untuk itu, Fraksi PAN meminta agar alokasi anggaran ketiga pos belanja tersebut dikurangi dan dialihkan pada pos belanja modal yang bersentuhan langung pada kepentingan masyarakat. Sehingga dapat mendorong ke sktor lain yang memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Diwawancarai kembali usai paripurna, Syamsurih mengaku kenaikan 3 mata anggaran itu sangat drastis. Padahal, dana hibah pada tahun sebelumnya hanya dialokasikan sebesar Rp 16 Miliar. Kemudian dana tidak terduga sebesar Rp 1 Miliar dan dana bantuan sosial hanya Rp 4 Miliar.

“Rencana kenaikan ini sangat bertolak belakang dengan pidato Walikota Bima saat paripuna beberapa waktu lalu, yang meminta kepada SKPD untuk tidak menaikan dana hibah,” katanya.

Kenaikan dana hibah dan dana tidak terduga pada musim politik seperti ini tentu menimbulkan multitafsir. Apalagi jika dikaitkan petahana juga ikut mencalokan diri sebagai kontestan Pilkada Kota Bima 2018.

“Yang bikin kita kaget juga ini anggaran tidak terduga sebesar Rp 8,1 Miliar. Buat apa anggaran tidak terduga sebanyak itu,” sorotnya.

*Kahaba-01